Tuesday, October 1, 2013

BlackJack




Judul : BlackJack
Penulis : Clara Ng & Felicia Cahyadi
Penerbit : Gramedia
Tebal : 316 Halaman
ISBN : 978 979 22 9744 7


Sinopsis :

Cantik, kaya dan baik hari adalah modal bagi Ashlyn untuk mendapatkan lelaki yang sempurna. Lelaki yang mencintainya. Namun jalan hidup berkata sebaliknya.

Ashlyn jatuh cinta setengah mati pada Jaeed, sesama mahasiswa Indonesia di Newcastle, Inggris. Jaeed-lah yang memperkenalkan Ashlyn pada permainan roulette, slot mechine, dan permainan kartu blackjack. Jaeed-lah yang mengeruk uang Ashlyn untuk membayar utang judinya. Dan Jaeed pula yang mempermainkan cinta Ashlyn.

Mampukan Ashlyn bertahan ketika akhirnya judi merampas seluruh hidupnya? Membuatnya terlunta-lunta di London?

Diangkat dari kisah nyata, cerita Ashlyn adalah kisah yang bisa terjadi pada setiap perempuan.

…Because life is not a gamble.

***

Baca buku ini, beberapa kali berdecak dan rasanya sebel sendiri dengan tokoh utamanya. Nih orang polos atau naif atau kebangetan begonya sik? Itu komentar yang keluar untuk tokoh Ashlyn. Beneran kalau misal dari sampul buku tidak ada tulisan ‘Inspired by a true story’ beneran nggak akan menyangka kalau cewek seperti Ashlyn ini ada. Maaf untuk komentar “kasar”nya tentang Ashlyn.

Tapi coba bayangkan, dibuat kehabisan uang dan akhirnya menjadi tuna wisma. Itu tidak terjadi hanya sekali, tapi dua kali!

Mungkin benar, cinta kadang bisa membuat ‘pelakunya’ menjadi buta, dan tidak hanya buta tapi juga tuli yang akhirnya membuatnya tampak bodoh. Bagaimana tidak, ketika sebuah kenyataan terpampang jelas didepan mata tentang keadaan pasangan yang tidak sesuai dengan apa yang selama ini dibayangkan maka yang dilakukan adalah mencari seribu satu alasan yang membenarkan keadaan. Jadi mungkin sebenarnya bukan buta dan tuli, tetapi menutup mata dan telinga.

Ashlyn-pun begitu. Ketika sahabatnya mencoba mengingatkan ia berusaha mencari alasan untuk membela kekasihnya, walau mungkin alasan itu jauh dari kata masuk akal. Bahkan ketika kenyataan langsung “menamparnya” ia tetap saja mencari alasan untuk bisa menerima semuanya. Mungkin lebih tepatnya ia menghindari sakit hati.

Sedangkan untuk tokoh Jaeed, kadang merasa kok ini orang pinter betul ya. Bisa menciptakan situasi sedemikian rupa dan membuat Ashlyn percaya padanya. Mungkin benar kata orang, ketika orang terdesak ia akan menjadi begitu kreatif. :D

Hal-hal yang masih menjadi tanda tanya saat baca buku ini, kenapa kok teman Ashlyn jika coba menyadarkan hanya dengan kata-kata? Mengapa tidak coba menunjukkan langsung? Kemudian untuk Andrew, yang diceritakan memperingatkan Ashlyn tentang Jaeed, kok dia bisa ketipu juga ya? Kemudian ketika Jaeed meminjam uang atas nama Ashlyn apa gak mencoba cek dan ricek? Atau sungkan kali ya. (yah tanya sendiri dijawab sendiri :p)

Di novel ini tidak hanya ditunjukkan melulu kebodohan Ashlyn sih, tetapi juga tentang persaudaraan antar orang Indonesia di London. Bagaimana kerukunan antar umatan beragamanya, bagaimana kehidupan orang Indonesia di sana. Menarik!

Semua yang menimpa Ashlyn mungkin memang bisa terjadi pada siapa saja. Walau sempat terpikir, wah beruntung banget ketemu dengan orang-orang yang begitu baik mau menampung dan membantu mencarikan solusi demi memecahkan permasalahan Ashlyn dan Jaeed.

Kebodohan yang mungkin juga dilakukan oleh sebagian besar orang. Mengatasnamakan cinta. :) Btw pengen banget ketemu Ashlyn aslinya. Pengen ngejitak. #eh

3 / 5 Bintang untuk Ashlyn yang ngegemesin. :D

No comments:

Post a Comment