Tuesday, May 8, 2012

Xar & Vichattan, Buku 2 : Prahara

Xar & Vichattan
Seri Ahli Waris Cahaya
Buku Dua : Prahara


Buku ini merupakan buku Xar & Vichattan Seri Ahli Waris Cahaya Buku Satu : Takhta Cahaya. Seperti buku pertamanya, buku ini menarik dan cukup bisa membuat aku terus membacanya, malah sepertinya penyelesaian buku ini lebih cepat daripada buku yang pertama. Hehehe... Bisa dikatakan buku ini lebih seru, karena semakin banyak pertempuran dan jurus-jurus sakti yang dikeluarkan. Belum lagi kejutan-kejutan yang benar-benar tidak terduga, kecuali baca review-review yang spoiler yak (spt review ini!!)
Seperti telah diceritakan di buku pertamanya bahwa kuil kegelapan telah bangkit tetapi demikian juga dengan kuil cahaya yang akhirnya dapat dibangkitkan kembali dengan adanya 4 anak sebagai ahli waris. Tetapi semua tak berakhir begitu saja karena walau kuil cahaya telah berhasil dibangkitkan kembali tetapi kegelapan masih terus berusaha untuk menghancurkannya.

Penulis serial ini, Bonmedo Tambunan, sepertinya senang sekali dengan konflik yang langsung muncul di awal cerita. :) Di buku dua ini diawali dengan ratu peri yang ternyata berpihak kepada kegelapan. Ratu peri ini muncul hingga akhirnya memakan satu korban enam pimpinan peri, yaitu peri cahaya, selain itu dia membawa misi yang cukup berbahaya yaitu menambahkan kekuatan kegelapan pada kristal utama. Dan jika itu terjadi membuat kekuatan yang dimiliki oleh Kuil Vichattan akan melemah, begitu juga yang dimiliki oleh para peri.

Masalah demi masalah langsung ditampilkan di awal cerita, mulai dari tercemarnya kristal utama, kemudian pasukan kegelapan yang sepertinya semakin bertambah tanpa tahu dari mana mereka datang, perlunya pengimbuhan kekuatan cahaya pada kuil Xar yang harus dilakukan oleh Dalrin yang keyakinannya terhadap cahaya sedang goyah, dan terbacanya rencana penyerangan terhadap desa Galad yang akan dilakukan oleh pasukan kegelapan.

Semua masalah yang muncul itu menyebabkan keempat ahli waris cahaya harus berpencar melakukan tugas yang telah mereka bagi. Tugas itu tentu tidaklah mudah, banyak rintangan harus mereka hadapi. Saat paling mengharukan adalah ketika lima peri yang mengiringi Antessa (salah satu ahli waris) mengorbankan diri mereka saat Antessa harus memperbaiki kristal utama yang telah tercemar oleh kekuatan kegelapan.

Kara, yang mungkin bisa dikatakan melakukan tugasnya sambil menyalurkan hobi (membaca). Ia menyelidiki dari mana kira-kira makhluk-makhlk kegelapan itu berasal dengan cara menelusuri buku-buku yang ada di perpustakan Vichattan pada bagian terlarang. Tugas yang walau sesuai dengan hobinya tetapi tetap tidak mudah, karena buku yang akan dibaca oleh Kara memiliki perlindungan sendiri-sendiri. Hingga akhirnya ia harus membaca buku terakhir yang dilindungi oleh kekuatan kegelapan paling besar, dan ketika ia berhasil meredam perlindungan akan buku itu dan akan membacanya ternyata buku itu membawanya kesuatu tempat yang ternyata merupakan jawaban dari apa yang dicarinya.

Sedangkan Gerome yang harus menjaga desa Galad pun tak kalah mengalami kesulitan, saat akhirnya ia mengetahui rahasia tentang salah seorang panglima kegelapan bernama Shiba dan hubungannya dengan kedua orang tuanya. Hal itu hampir mencelaki Gerome yang dilingkupi keinginan untuk membalas dendam. Selain itu ada keanehan di desa Galad karena perlawanan dari pengikut kegelapan terlalu mudah dikalahkan, walaupun Xar, Vichattan dan Cahaya menang tetapi masih menyisakan teka-teki.

Dalrin, yang keyakinannya sedikit goyah sejak ayahnya terbunuh saat menyelamatkan keempat ahli waris (buku satu) harus berjuang kembali memperoleh keyakinannya, dan itu dibantu oleh kekuatan pedang Al Karma yang ternyata mampu menghubungkannya dengan roh leluhurnya, terutama ayahnya. Melalui pedang itu pula ia memperoleh kembali keyakinannya dan mampu mengimbuhkan kekuatan cahaya pada kuil Xar, tetapi sebelum ia berhasil mengimbuhkan kekuatan cahaya ternyata Xar telah terlebih dahulu diserang oleh salah seorang panglima kegelapan yang ternyata mantan Ka-Xar dan tidak hanya itu ternyata pimpinan Es-Xar pun ternyata berkhianat.

Semua yang terjadi pada ke empat ahli waris itu memberikan ketegangan yang menarik dalam membaca buku ini, belum lagi akhirnya dari setiap yang terjadi pada mereka akhirnya bermuara pada satu titik dan memberikan kejutan diakhir cerita, yang ternyata di kegelapanpun ada pula pengkhianatan :D Semua itu membuat semakin ingin melanjutkan membaca pada buku ketiganya ^^/
Untuk detail-detail yang masih berulang (mungkin karena membaca maraton sehingga bener-bener terasa banget adanya pengulangan itu) agak sedikit mengganggu. Juga dari tokoh yang sepertinya semakin bertambah banyak akhirnya terkadang suka tertukar satu sama lain :)) tapi over all semua tetap bisa teratasi ^^
Jadi 4 bintang (dari 5 bintang) untuk keteguhan hari Antessa, Dalrin, Gerome, dan Kara. Juga untuk pengorbanan enam pimpinan peri. :)
Judul : Xar & Vichattan Seri Ahli Waris Cahaya Buku Dua : Prahara
Penulis : Bonmedo Tambunan
Tebal : 414 Halaman
Penerbit : Adhika Pustaka
ISBN : 9789791999106

No comments:

Post a Comment