Judul : Menaklukkan Maut (Beat The Reaper)
Penulis : Josh Bazell
Penerjemah : Putri Dewi MR
Penerbit : Esensi (Erlangga Group)
ISBN : 9789790991460
Sinopsis :
“Apa jadinya bila seorang mafia dengan insting membunuh yang tinggi menjadi seorang dokter hebat yang bisa menyelamatkan nyawa banyak orang?”
Tujuh tahun lebih dr. Peter Brown tidak dipanggil dengan nama aslinya, Pietro Brnwa. Selama itu pula, hidupnya jauh dari bayang-bayang masa lalunya yang kelam. Tak ada baku tembak dan orang yang harus ia bunuh. Magdalena, kekasihnya, berhasil menghilangkan nafsu membunuh dalam dirinya. Selain itu, profesi barunya sebagai dokter menyembunyikannya dengan sangat baik dari mafia-mafia yang terus memburunya. Paling tidak, itulah yang Pietro pikirkan.
Namun, seorang mafia berhasil menemukannya, dan melaporkan keberadaan Pietro kepada bosnya. Nyawanya terancam. Waktu tinggal sedikit. Ia harus melarikan diri, mengelak dari Sang Maut. Tetapi bagaimana nasib pasien-pasien yang akan mati jika ia tinggalkan?
Yang pasti, dengan sang maut terus mengintai, hidup Dr. Brown tak akan tenang lagi!
---------------------------
Seperti yang tertera pada sinopsis, buku ini bercerita tentang seorang dokter yang dulunya adalah seorang anggota mafia. Pertanyaan pertama setelah membaca sinopsis tersebut adalah “bagaimana bisa?”
Ya, walau disebutkan bahwa seorang wanita (dan cinta) mampu membuang semua rasa keinginan membunuh dari tokoh utama buku ini. Tapi tetap saja ada pertanyaan lain yang melintas “bukankah nggak semudah itu lepas dari jerat mafia?”
Semua pertanyaan itu terjawab dalam lembar demi lembar buku ini.
Semua dimulai dari rasa dendam Pietro Brnwa (Peter Brawn) terhadap pembunuh kakek dan neneknya yang telah merawat dirinya sejak kecil. Mencari tahu sendiri siapa yang telah membunuh orang-orang yang ia cintai membuat dirinya masuk dalam perkumpulan mafia.
Hingga akhirnya ia seperti menjadi bagian dari keluarga Locano, dari situlah ia mencari tahu tentang pembunuh kakek neneknya dan akhirnya dapat membalaskan dendamnya. Tetapi ternyata perjalanannya tidak hanya sampai disitu, karena ketika ia mampu menyelesaikan suatu tugas (pembunuhan) maka ia menjadi orang terpercaya dari David Locano.
Lantas bagaimana ia bisa menjadi dokter?
Pietro Brnwa mengikuti program Perlindungan Saksi Federal, sebagai seorang dokter.
Kedoknya ini tak akan terbongkar jika saja ia tidak merawat satu pasien, Nicholas LoBrutto atau yang dulunya ia kenal sebagai seorang anggota mafia bernama Eddy Squillante. Berbagai cara ia lakukan agar keberadaannya tidak sampai ke tangan Locano, hingga membantu sebuah operasi yang dilakukan tidak sesuai jadwal yang ada. Tetapi ternyata apa yang ia lakukan tersebut sia-sia karena akhirnya Nicholas / Eddy meninggal karena satu kesalahan kecil.
Dari situlah akhirnya keberadaannya sebagai seorang dokter mulai terbongkar, dan ia mulai diburu oleh orang-orang suruhan dari mafia-mafia tersebut.
***
Saat membaca sinosisnya, cerita ini sudah begitu memikat dan membuat ingin membaca. Ide cerita yang unik, dan juga selipan-selipan cerita yang menarik, seperti kisah tentang kakek neneknya.
Membaca buku ini seperti “mendengarkan” Peter Brown bercerita langsung. Gayanya yang kurang sopan bahkan cenderung urakan dan kalimat-kalimat sarkartis yang dilontarkan, membuat Peter Brown ini menarik, karena dibalik itu ia adalah dokter yang mencoba melakukan apapun dengan keahliannya untuk menyelamatkan pasiennya.
Jujur awal membaca buku ini agak tersendat, seperti cepat bosan karena begitu banyaknya catatan kaki yang kadang memuat sesuatu yang kurang penting, atau penjelasan akan sesuatu yang bisa dibilang kurang penting yang jatuhnya malah terkesan bertele-tele.
Dengan tidak mengindahkan catatan kaki atau penjelasan dari istilah medis yang dipaparkan di halaman bagian akhir sedikit menolong memperlancar membaca buku ini. :)
3 / 5 Bintang untuk Peter Brown yang kelakuannya sebagai dokter mengingatkan pada dr. House dari serial House.MD ^^
Ini adalah review ketiga (atau empat? #eh) Beat the Reapear yang aku baca.
ReplyDeleteTapi dari review di blog ini aku mendapat satu poin bagus: Di satu sisi om Peter ini pengen ngebunuh, tapi disisi lain dia berdedikasi dalam menolong pasiennya.
Oh iya, apakah buku ini berseri?
makasi udah mampir...
DeleteSepertinya berseri, jg akan dibuat filmnya jg (kalo g salah, hehe)