Saturday, May 4, 2013

I Hate Rich Men


Judul : I Hate Rich Men
Penulis : Virginia Novita
Penerbit : P.T. Gramedia Pustaka Utama
Tebal :
ISBN : 9789792278453

Sinopsis : 

Adrian Aditomo benar-benar tipikal pria kaya yang dibenci Miranda, tidak peduli betapa tampan dan seksinya pria itu. Sifatnya angkuh dan begitu superior.

Ada lagi, pria itu sinting! Adrian berani menculik Miranda hanya untuk mengatakan kalimat yang tidak masuk akal—“Adik Anda merebut tunangan saya,” kata pria itu dingin.

“Hah?” Hanya itu yang bisa dikatakan Miranda. Apakah orang yang dimaksud pria itu adalah Nino? Nino-nya yang masih berumur tujuh belas tahun dan masih polos? Tidak mungkin Nino-nya yang masih remaja itu menyukai wanita yang lebih tua, apalagi milik orang lain!

Demi untuk membersihkan nama baik Nino, Miranda terpaksa bekerja sama dengan Adrian. Hal yang sangat sulit dilakukan karena mereka berdua tidak pernah sependapat dan selalu bertengkar.

Seharusnya sejak awal Miranda menolak berurusan dengan Adrian. Ia benar-benar mengabaikan firasatnya. Firasat yang mengatakan Adrian mampu menjungkir-balikkan hidupnya dan terutama... hatinya.

***

Kisah berawal dengan cerita seorang kakak, Miranda, yang terlambat datang ke acara perpisahan adiknya, Nino. Hubungan awal, adik kakak, ini sudah cukup menarik perhatian karena kedekatan yang mungkin jarang ditemukan karena mereka berbeda genre. Tetapi belum sampai bab 1 selesai, ternyata ada kejutan! Karena kejutan ini rasanya makin seru aja!! Mereka bukanlah kakak adik, tetapi ibu dan anak!! Cukup wow karena gaya mereka berkomunikasi membuat kita berpikir 'tak salah kalau orang mengira kakak adik'.

I Hate Rich Men, merupakan 'slogan' dari Miranda yang merupakan efek trauma dari apa yang pernah dialaminya di masa lalu. Orang kaya yang digambarkan seperti, Adrian. Seorang pria yang awalnya tak sengaja ia temui diacara perpisahan Nino. Pertemuan ternyata tak sampai diacara itu karena akhirnya terlibat jauh dengan Adrian ketika akhirnya lelaki itu 'menculiknya'. Dan dari sinilah semua cerita dimulai.

***

Ah... witing tresno jalaran saka kulino (suka karena biasa) sebenernya intinya itu sie, tapi pengarang mampu mengemas semuanya dalam cerita yang nggak biasa, nggak ngebosenin, dan sedikit lain dari pada yang lain. Mungkin awalnya aneh dengan bagaimana penggambaran hubungan ibu dan anak yang dalam komunikasi kadang menggunakan lo-gue. Tapi karena cerita yang begitu mengalir dan juga banyak kejutan jadinya hal itu seperti tak lagi jadi masalah. Karena toh hanya dalam percakapan yang mungkin sebagian orang akan menganggapnya tak sopan, tapi selebihnya peran mereka masing-masing ditunjukkan dengan wajar kok. Miranda sebagai ibu, yang mencemaskan anaknya dan melakukan apa saja untuk tidak hanya kebahagiaan tetapi lebih pada kebaikan anaknya. Sedang Nino walau dalam percakapan kadang pakai 'lo' ke ibunya, tetapi ia juga mengerti batas ia sebagai anak yang harus menghormati orang tuanya, rasa cintanya pada ibunya pun tidak ditutupi dalam cerita ini.

Adrian, tokoh yang digambarkan begitu superior karena memiliki kekayaan, juga digambarkan dengan jelas oleh pengarang. Mulai dari alasan mengapa ia terlihat begitu angkuh hingga bagaimana sifat sebenarnya yang tak tampak dipermukaan. Bagaimana ia bersikap di depan Miranda, yang kadang bertolak belakang dengan pemikirannya ataupun sikapnya ketika tidak ada Miranda. Tetapi ketika mereka harus berhadapan satu sama lain, tentu saja hal-hal yang awalnya tak terlihat lama-lama juga tampak dipermukaan. Sesuatu yang akhirnya memberikan kejutan tersendiri untuk satu dan yang lainnya. Yah, mungkin ini juga ingin menunjukkan pepatah 'jangan menilai buku hanya dari sampulnya saja' masih sangat berlaku. Hehe.

Buku ini menarik, mulai dari ceritanya yang nggak biasa dan penulisannya yang cukup apik. Walau mungkin ada beberapa penggunaan kalimat-kalimat yang terkesan kaku. Juga walau mungkin ending yang bisa dengan mudah tertebak tapi penulis mampu membuat pembacanya setia mengikuti ceritanya hingga bagaimana ending itu terjadi.

4 / 5 Bintang untuk Miranda yang 'terjebak' dalam 'perangkap' tak sengaja dr Adrian! Hahaha

No comments:

Post a Comment