Tempat yang memberikan kenyamanan yang tak hanya sesaat adalah rumah.
Yup, kamu akan banyak sekali menemukan quote tentang rumah. Walau mungkin akan berkata, home not house.
Tapi, bagaimana jika akhirnya kamu hanya dapat hidup dalam rumah... literally. Bahkan untuk melangkah kaki selangkah keluarpun kamu tak bisa?
Itulah yang dialami Morgan, dalam buku ini.
Penulis : Merisa Reichardt
Penerbit : Spring
ISBN : 9786026044341
Sinopsis :
Memaafkanmu akan membuatku bisa memaafkan diriku sendiri.
Morgan tidak bisa keluar dari pintu depan apartemennya, rumah yang dia tinggali bersama ibu dan adik laki-lakinya. Gadis itu merasa sedang berada di bawah air, tidak mampu naik ke permukaan, tidak mampu bertemu dengan teman-temannya, tidak mampu ke sekolah.
Saat Morgan kira dia tidak bisa menahan napasnya lebih lama lagi, seorang cowok pindah ke sebelah rumahnya. Evan mengingatkannya pada laut yang asin, dan semangat yang dia dapatkan dari berenang. Mungkin, Evan adalah bantuan yang dia butuhkan untuk terhubung kembali dengan dunia luar....
***
Diawali dengan Morgan yang seakan "mengintip" kedatangan tetangga barunya, tepat disebelah apartementnya. Dia berusaha mendengarkan setiap apa yang dapat didengarnya dan menerka apa yang dilakukan oleh tetangga barunya itu.
Hingga akhirnya, pintu apartementnya diketuk? Saat itulah baru saya mulai menerka jika Morgan sedang sakit. Tapi sakit apa? Tindak tanduknya yang aneh, makin membuat penasaran.
Sedikit demi sedikit "sakitnya" Morgan mulai terungkapkan, namun kemudian saya dibuat penasaran kembali... apa sebabnya? Ada satu hal yang selalu disebut-sebut, tragedi 15 Oktober, apa yang terjadi hari itu??
Proses penyembuhan Morgan bisa dibilang mengalami kemajuan, salah satu sebabnya adalah Evan. Tapi Evan-pun seakan menyimpan teka-teki tersendiri.
Seperti judul yang saya gunakan, 150 halaman pertama, karena saya baru berkesempatan membaca 150 halamannya dari 332 halaman yang ada. Baru setengah jalan, dan makiiiiin dibuat penasaran.
Dari 150 halaman pertama ini saja... sudah membuat saya terus bertanya-tanya dan rasanya kalau bisa bacanya sekali duduk kalau tidak ada 'tugas negara' yang harus saya selesaikan. Berusaha tak membaca review yang ada karena takut spoiler, tapi juga penasaraaaan bangeeeet. Hahaha
Rasanya nggak sabar menunggu buku ini tersedia di toko buku. Ini buku recomended lah, walau saya belum baca sampai selesai. Lah 150 halaman aja udah menawarkan kisah yang keren
Sinopsis :
Memaafkanmu akan membuatku bisa memaafkan diriku sendiri.
Morgan tidak bisa keluar dari pintu depan apartemennya, rumah yang dia tinggali bersama ibu dan adik laki-lakinya. Gadis itu merasa sedang berada di bawah air, tidak mampu naik ke permukaan, tidak mampu bertemu dengan teman-temannya, tidak mampu ke sekolah.
Saat Morgan kira dia tidak bisa menahan napasnya lebih lama lagi, seorang cowok pindah ke sebelah rumahnya. Evan mengingatkannya pada laut yang asin, dan semangat yang dia dapatkan dari berenang. Mungkin, Evan adalah bantuan yang dia butuhkan untuk terhubung kembali dengan dunia luar....
***
Diawali dengan Morgan yang seakan "mengintip" kedatangan tetangga barunya, tepat disebelah apartementnya. Dia berusaha mendengarkan setiap apa yang dapat didengarnya dan menerka apa yang dilakukan oleh tetangga barunya itu.
Hingga akhirnya, pintu apartementnya diketuk? Saat itulah baru saya mulai menerka jika Morgan sedang sakit. Tapi sakit apa? Tindak tanduknya yang aneh, makin membuat penasaran.
Sedikit demi sedikit "sakitnya" Morgan mulai terungkapkan, namun kemudian saya dibuat penasaran kembali... apa sebabnya? Ada satu hal yang selalu disebut-sebut, tragedi 15 Oktober, apa yang terjadi hari itu??
Proses penyembuhan Morgan bisa dibilang mengalami kemajuan, salah satu sebabnya adalah Evan. Tapi Evan-pun seakan menyimpan teka-teki tersendiri.
Seperti judul yang saya gunakan, 150 halaman pertama, karena saya baru berkesempatan membaca 150 halamannya dari 332 halaman yang ada. Baru setengah jalan, dan makiiiiin dibuat penasaran.
Dari 150 halaman pertama ini saja... sudah membuat saya terus bertanya-tanya dan rasanya kalau bisa bacanya sekali duduk kalau tidak ada 'tugas negara' yang harus saya selesaikan. Berusaha tak membaca review yang ada karena takut spoiler, tapi juga penasaraaaan bangeeeet. Hahaha
Rasanya nggak sabar menunggu buku ini tersedia di toko buku. Ini buku recomended lah, walau saya belum baca sampai selesai. Lah 150 halaman aja udah menawarkan kisah yang keren
kayaknya lagi banyak yang baca ini ya mbak
ReplyDeleteAku kaya e bener-bener butuh kacamata baru (padahal baru ganti kacamata hahaha). Soalnya aku baca ini tadi jadi: 150 halaman pertama underwear buahahahahahahaha *ngakak sampe amerika*
ReplyDeletetagline ini bikin penasaran deh:
Memaafkanmu akan membuatku bisa memaafkan diriku sendiri.
kapan2 baca ah...