Melindungi orang yang dicintai, saya rasa semua orang pasti akan melakukannya. Entah itu secara diam-diam ataupun terang-terangan. Apalagi orang tua terhadap anaknya, terlebih seorang ibu.
Ketika seorang ibu merasa ada yang mengancam keselamatan anaknya, pasti sesegera mungkin ia akan melakukan tindakan pencegahan. Walau kadang, mungkin yang dilakukannya bagi sebagian orang itu berlebihan atau bahkan bisa mengancam keselamatannya sendiri.
Hal itu, akan begitu terasa di buku ini, Holy Mother.
Judul : Holy Mother
Penulis : Akiyoshi Rikako
Penerjemah : Andry Setiawan
Penerbit : Haru
Tebal : 284 Halaman
Sinopsis
Terjadi pembunuhan mengerikan terhadap seorang anak laki-laki di kota tempat Honami tinggal. Korban bahkan diperkosa setelah dibunuh.
Berita itu membuat Honami mengkhawatirkan keselamatan putri satu-satunya yang dia miliki. Pihak kepolisian bahkan tidak bisa dia percayai.
Apa yang akan dia lakukan untuk melindungi putri tunggalnya itu?
***
Diawali dengan penemuan jasad anak laki-laki di sebuah kota begitu tenang. Tentu saja, penemuan itu menggegerkan semua pihak, sampai akhirnya dibentuk satuan khusus untuk menangani kasus ini. Dan yang tak kalah khawatir tentunya para orang tua yang memiliki anak seusia dengan korban, Honami salah satunya.
Kekhawatiran Honami yang mungkin tampak berlebihan dibanding orang tua yang lain ini, bisa lebih diterima ketika penulis seakan menekankan dengan berulang mengisahkan bagaimana susahnya Honami untuk mendapatkan seorang anak. Terkesan berlebihan, karena Honami bukan hanya makin awas menjaga Kaoru tetapi sampai menyelidiki sendiri, seseorang yang ia rasa melakukan tindakan yang mencurigakan.
Jika awalnya saya mengira bahwa kita akan diajak menebak-nebak siapa pembunuhnya, disinilah saya tertipu untuk pertama kalinya. Hahaha. Karena ternyata, siapa pembunuhnya bahkan sudah diungkap di bab yang bisa dibilang begitu awal. Kaget juga, kok diawal sudah diungkapkan... bakal ada kejutan apa lagi ini?? Pembaca buku Akiyoshi pasti paham, karena disetiap buku Akiyoshi pasti akan disuguhi banyak kejutan.
Kemunculan siapa pembunuhnya ini bisa dibilang cukup serem buat saya sebagai seorang ibu. Membayangkan apa yang dilakukan oleh pembunuh itu, gak berani bayangin deh, apalagi disaat ini lagi marak-maraknya kasus penculikan anak. Lumayan makin terasa ngilunya, saat dimana pembunuh melakukan aksinya.
Disetiap bab, dengan begitu rapinya penulis seakan mengajak pembacanya untuk ikut bermain tebak-tebakan tentang apa yang terjadi selanjutnya. Apakah detektif-detektif itu akan berhasil mengungkap, apakah Honami akan menemukan pelakunya dan terus melindungi Kaoru.
Semakin banyak pertanyaan, semakin mencoba menebak... hingga akhirnya, BOOM penulis memberikan kejutan yang bakal buat pembaca tertipu abis-abisan. Hahaha.
Sejak awal buku ini terbit, saya memutuskan untuk tidak membaca reviewnya. Alasannya, menghindari spoiler. Hanya cuitan beberapa teman yang membuat saya makin penasaran baca buku ini. Walau akhirnya beli, namun ternyata buku ini masih kudu ngendon di timbunan karena mood baca saya yang menguap. Hahaha. Tapi untungnya ada event "Duta Haru" dan menjadikan buku ini sebagai buku untuk baca bareng di bulan pertama adanya #DutaHaruSurabaya .
Dan ya, plot twistnya memang gilaaaak. Saya berasa tertipu bolak balik. Kemampuan Akiyoshi dalam mengolah kalimat dan membuat semuanya seakan terlihat gamblang padahal semua itu hanya dugaan pembaca saja. Keren lah. Buku wajib baca!!!
No comments:
Post a Comment