Namun hal tersebut rupanya tidak terjadi di Jepang, khususnya di daerah pulau-pulau kecilnya. Mungkin di Indonesia sendiri juga masih ada, seperti didesa. Dan tak salah juga kan jika orang tua atau orang-orang sekitar menginginkan anak keturunannya untuk membangun kampung asalnya?
Perbedaan keinginan ini dirasakan oleh penduduk Yuki-no-Shima, salah satunya Miyuki.
Judul : Silence
Penulis : Akiyoshi Rikako
Alih Bahasa : Yulita Dewi Pusparanny
Penerbit : Haru
Tebal : 332 Halaman
ISBN : 978 602 6383 38 9
Sinopsis
Kenapa aku tidak bisa keluar dari pulau ini?
Miyuki dibesarkan di Yuki-no-Shima, sebuah pulau terpencil yang konon dilindungi oleh Simatama-san, dewa penjaga pulau. Miyuki yang bermimpi menjadi artis akhirnya keluar dari pulau itu dan tinggal di Tokyo, meskipun ditentang oleh kedua orang tuanya.
Setelah lama tidak pulang, akhirnya tahun ini Miyuki pulang bersama dengan Toshiaki, kekasihnya. Meski awalnya Miyuki tidak menyadarinya, tapi sepertinya Simatama-san tahu ada yang tidak beres dengan Toshiaki.
Apapun yang terjadi, Simatama-san pasti melindunginya, kan?
***
Kisah Miyuki diawali dengan ia yang ingin menjadi idol dan kemudian berhasil lolos dibabak seleksi awal diusianya yang masih belia. Saat itu ia masih duduk di bangku SMP. Hal itu jugalah yang membuat orang tuanya tak setuju dengan keinginan Miyuki untuk menjadi idol, terlebih ia harus pindah dari pulau, kampung halamannya dan menetap di Tokyo jauh dari kedua orang tuanya.
Setelah tidak mendapat restu apakah mimpi Miyuki ikut terkubur? Ternyata tidak.
Ia masih ingin menjadi seorang idol hingga akhirnya ia berusaha keras untuk dapat berkuliah di Tokyo. Namun rupanya, saat menolak tawaran diawal saat dia lolos babak seleksi awal juga menutup kemungkinannya menjadi idol. Lalu apa yang dilakukan Miyuki?
Hal menarik selain ambisi Miyuki untuk menjadi idol adalah hubungannya dengan Toshiaki. Hal-hal yang mungkin tak terpikirkan oleh Miyuki baru ia sadari ketika ia mulai membicarakan dengan sahabat-sahabatnya. Pembicaraan yang akhirnya membuatnya meminta Toshiaki untuk ikut dengannya saat pulang ke pulau.
Apa yang terjadi di pulau, cukup menarik perhatian saya, tentang adat istiadat. Bagaimana jika pria ingin melamar, tentang silsilah yang kalau tak paham bisa terasa ruwetnya, dan untungnya penjabaran singkat Akiyoshi nggak sampai merasakan ruwetnya. Menarik bagaimana hubungan kekerabatan yang begitu kental.
Secara keseluruhan, buku ke lima Akiyoshi Rikako yang diterbitkan oleh Penerbit Haru ini sedikit berbeda dengan buku yang lainnya. Lebih terasa romance-nya, tentang hubungan Miyuki dan Takoshi yang dijabarkan lebih mendetail. Ketegangan rasanya sangat sedikit di buku ini jika dibandingkan buku Akiyoshi yang lain, seperti Scheduled Suicide Day terlebih lagi jika dibandingkan dengan Holy Mother.
Teka teki, yang lebih mudah tertebak dan untuk kali ini saya tidak merasa tertipu, hahaha. Karena di buku yang lain penuh dengan teka-teki dan hasil akhirnya selalu membuat saya merasa tertipu. Tapi, tetap twistnya cakep yang dihadirkan oleh Akiyoshi.
Buku ini membuat penilaian akan salju jadi sedikit berbeda, ada misteri di balik cantik dan romantisnya salju.
No comments:
Post a Comment