Membaca buku terjemahan oleh pengarang yang belum aku kenal mungkin ini baru pertama kali. Aku nggak terlalu suka dengan novel terjemahan, entah kenapa >,< tapi bukan berarti aku menutup kemungkinan untuk membaca novel terjemahan. Ada beberapa novel terjemahan yang aku baca, salah satunya adalah Harry Potter dan juga novel karangan Paulo Caelho, juga beberapa chicklit seperti serial Shopaholic :) .
Tapi untuk model novel seperti yang satu ini jaraaaaang banget >,< dan kenapa akhirnya baca buku ini? Karena buku ini sudah ditangan, dan salah satu buku (yang aku kira) cukup tipis untuk sebagai selingan. Buku ini aku dapet dari ikutan salah satu kuis yang diadakan Pakdhe, jadi sayang kan kalo dianggurin :p
Buku ini bercerita tentang bagaimana tradisi cina kuno. Tradisi yang mungkin nggak banyak orang tau, tradisi yang mungkin jika dibandingkan dengan jaman sekarang adalah hal yang begitu konyol untuk tetap dilakukan.
Buku tersebut bercerita dari sisi seorang wanita bernama Kwei Lan. Ia menceritakan bagaimana tradisi Cina yang telah dari kecil ia rasakan, mulai dari perpisahannya dengan kakaknya hanya karena mereka berbeda kelamin, maka ia harus tinggal di bagian rumah khusus untuk para wanita dan kakaknya tinggal dibagian rumah untuk para lelaki. Bagaimana ia melihat ibu kandungnya, sebagai istri pertama dari ayahnya memperlakukan selir-selir.
Hingga akhirnya ia harus menikah berdasarkan perjodohan yang telah dilakukan semenjak ia masih bayi. Disinilah perubahan banyak terjadi, karena ternyata suaminya telah mengenal dunia barat yang modern. Sehingga mau tak mau, ia sedikit demi sedikit mengikuti suaminya dan juga mulai berubah. Walau ia masih tak dapat meninggalkan beberapa tradisi yang telah diajarkan padanya semenjak ia masih kecil.
Perubahan yang terjadi padanya bukanlah perubahan yang begitu besar, tetapi perubahan itu harus terjadi walau tidak menimpanya langsung. Perubahan itu menimpa keluarganya dimana kakak laki-lakinya yang juga telah mengenal dunia barat dan modern tiba-tiba mengajukan ijin untuk menikahi temannya dari dunia barat itu (Amerika), dunia yang begitu asing bagi keluarganya.
Segala pertentangan terjadi, terutama dari ibunya yang begitu tangguh memegang adat istiadat dan tradisi. Sedangkan kakak laki-lakinya juga memiliki perangai yang keras sehingga tetap pada pendiriannya untuk menikah dengan gadis pilihannya dan mengabaikan keinginan keluarganya yang telah menjodohkannya dengan gadis cina.
Pertentangan itu semakin meruncing karena masing-masing pihak kukuh pada pendirian, walau pada akhirnya kakak dari Kwei Lan dan istrinya diijinkan untuk tinggal rumah leluhur walau tetap terpisah dari penghuni yang lainnya.
Ibu yang tidak dapat menerima segala perubahan yang begitu besar akhirnya semakin hari semakin lemah kondisi fisiknya walau demikian tidak melemahkan tekadnya menentang keinginan putranya. Bagaimanapun pertentangan itu, tetap harus berakhir, walau akhirnya tidak seperti yang diinginkan oleh kedua belah pihak >,<
*** *** *** ***
Perubahan itu pasti terjadi, ada beberapa diantara perubahan itu yang memang tak dapat dihindari tetapi juga ada beberapa yang merupakan pilihan. Jika itu pasti terjadi dan tidak dapat dihindari, bisa dikatakan sebagai takdir, maka yang dapat kita lakukan adalah mengikuti perubahan itu, karena dengan menentangnya maka itu akan menyakiti diri kita sendiri, dan mungkin juga orang lain.
Jika itu merupakan pilihan, maka pertimbangan yang matang adalah yang diperlukan agar tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain. Karena terkadang jika telah terjadi perubahan maka tak akan ada jalan untuk kembali lagi.
Judul: East Wind West Wind
Penulis: Pearl S. Buck
Penerbit: Gramedia
Tebal: 238 halaman
ISBN: 9789792243383
kalo inget tradisi orang cina, mungkin salah satunya harus pakai sepatu yang super kecil itu ya.. :)
ReplyDeletetapi awal yang bagus non, ayo baca buku2 terjemahan banyak banget yang bagusss :)
follow blog q ya
ReplyDelete