Judul : Harry Potter and The Chamber of Secrets
Penulis : J.K. Rowling
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 424 Halaman
ISBN : 978 979 655 852 0
Sinopsis :
HARRY POTTER sudah
tidak tahan lagi melewati liburan musim panas bersama keluarga Dursley
yang menyebalkan, dan dia ingin sekali bisa segera kembali ke Sekolah
Sihir Hogwarts. Tetapi tiba-tiba muncul makhluk aneh bernama Dobby, yang
melarangnya kembali ke sana. Malapetaka akan menimpa Harry kalau dia
berani kembali ke Hogwarts.
Dan malapetaka betul-betul terjadi. Karena pada tahun keduanya di Hogwarts muncul siksaan dan penderitaan baru, dalam wujud guru baru sok bernama Gilderoy Lockhart, hantu bernama Myrtle Merana yang menghantui toilet anak perempuan, dan perhatian tak diinginkan dari adik Ron Weasley Ginny.
Tetapi semua itu cuma gangguan kecil dibandingkan dengan bencana besar yang kemudian melanda sekolah: Ada yang mengubah murid-murid Hogwarts menjadi batu. Mungkinkah pelakunya Draco Malfoy yang jahat, pesaing utama Harry? Mungkinkah dia Hagrid, yang riwayat masa lalunya akhirnya terbongkat? Atau, mungkinkah pelakunya anak yang paling dicurigai semua orang di Hogwarts... yakni Harry Potter sendiri???
Dan malapetaka betul-betul terjadi. Karena pada tahun keduanya di Hogwarts muncul siksaan dan penderitaan baru, dalam wujud guru baru sok bernama Gilderoy Lockhart, hantu bernama Myrtle Merana yang menghantui toilet anak perempuan, dan perhatian tak diinginkan dari adik Ron Weasley Ginny.
Tetapi semua itu cuma gangguan kecil dibandingkan dengan bencana besar yang kemudian melanda sekolah: Ada yang mengubah murid-murid Hogwarts menjadi batu. Mungkinkah pelakunya Draco Malfoy yang jahat, pesaing utama Harry? Mungkinkah dia Hagrid, yang riwayat masa lalunya akhirnya terbongkat? Atau, mungkinkah pelakunya anak yang paling dicurigai semua orang di Hogwarts... yakni Harry Potter sendiri???
***
Buku ke dua ini kembali berawal ketika Harry menghabiskan waktunya bersama keluarga Dursley, karena sedang libur musim panas. Walau mungkin perlakuan keluarga Dursley tak banyak berubah, tetapi setidaknya Harry tidak lagi menempati kamar lamanya, gudang bawah tangga. Satu hal yang sedikit menyenangkan adalah saat Harry bisa menakuti Dudley bahwa ia akan menyihirnya, padahal ia tak dapat menggunakan sihirnya diluar sekolah. Namun semua itu berubah ketika datang peri rumah yang kumal membawa peringatan untuk Harry bahwa sebaiknya ia tak kembali ke Hogwart, karena ia tak lagi aman di sana. Bagaimana mungkin Harry tidak kembali ke Hogwart sedangkan sekolah itu bagaikan rumahnya, dibandingkan tempat yang telah ia tinggali sejak kecil.
Harry akhirnya 'diselamatkan' dari keluarga Dursley oleh Ron dan kedua kakaknya. Tetapi semua kebahagiaan berkumpul dengan keluarga Ron tak bertahan lama, ketika mereka kembali ke Hogwarts dan mengalami hal-hal ganjil. Mulai suara-suara aneh dimana hanya Harry yang bisa mendengar hingga beberapa temannya berubah secara misterius menjadi batu. Dan kembali rasa ingin tahu yang besar dari Harry, Ron dan Hermione membawa mereka pada petualangan yang tak terduga. Hermione yang juga ikut berubah menjadi batu, dan Ginny, adik Ron, hilang. Sedangkan hampir seluruh murid merasa bahwa Harry-lah penyebab semuanya terjadi.
Mungkin ada beberapa hal ganjil dalam buku ke dua ini seperti terpilihnya Prof. Lockhart sebagai guru pertahanan terhadap ilmu hitam, yang pasti semua setuju dia sangat nggak kompeten. Kemudian saat pertandingan quidditch dan bola jadi menyerang Harry Potter apa tidak ada guru yang menonton dan bisa mengendalikannya?
***
Buku ke dua Harry Potter tetap membuat pembacanya seakan ikut mengalami semua kejadian yang dialami oleh Harry, Ron dan Hermione. Yup, di buku ke dua ini mereka bertiga sudah benar-benar menjadi sahabat. :) Walau diawal-awal cerita sepertinya Harry digambarkan 'ditinggalkan' oleh Ron dan Hermione yang tidak mengiriminya surat, ternyata semua itu gara-gara ulah peri rumah yang berusaha 'menyelamatkan' Harry Potter. Membaca buku ke dua di bulan Februari rasanya passss banget, karena ternyata di Hogwart pun tengah merayakan valentine. Jadi di buku ini cecintaan antara cowok dan cewek mulai ditunjukkan dengan Harry yang menerima kado + surat dihari Valentine, walau ia terpaksa menanggung malu karena ia menerima di tempat yang errrr... kurang tepat dan pengirimnya juga sangat tidak tepat, eh bukan pengirim maksudnya kurir yang mengantarkan. Lucu sendiri membayangkan adegan itu, karena sepertinya nggak ada di filmnya deh...
Aku suka pada bagian dimana Harry berhasil diselamatkan oleh Ron, dan ia akhirnya sampai di rumah keluarga Weasley. Walaupun ibu Ron yang suka mengomel (antara emang sifat dan juga karena ulah anak-anaknya sie, hehe) tetapi ditunjukkan kehangatan sebuah keluarga disana. Harry yang selama hidupnya (sebelum akhirnya bersekolah di Hogwarts) tidak pernah merasakan kenyamanan sebuah keluara, terlihat iri dengan apa yang dimiliki oleh Ron. Walau lucunya seperti yang sudah mulai ditunjukkan dari buku pertama bahwa Ron iri dengan keberadaan Harry, ketenarannya, karena mungkin Ron sedikit tertekan oleh 'keunggulan' kakak-kakaknya. Dua orang yang tanpa sadar saling iri satu sama lain, sepertinya tak sedikit terjadi dikehidupan sehari-hari, tapi Harry adalah sahabat Ron, menarik bukan. :)
Selain itu yang aku suka juga adalah bagaimana Harry masih mau menyelamatkan Dobby, peri rumah yang membuatnya terlibat berbagai masalah. Walaupun memang alasan Dobby ingin menyelamatkan Harry Potter. :) Untuk pertarungan Harry dengan Basilisk, aku rasa lebih seru yang di film, hehe. Oia dibuku ini rasa suka dan tertarik Ginny sepertinya sudah diungkapkan walau tak langsung oleh yang bersangkutan, dan aku sedikit lupa bagaimana sikap Harry pada Ginny selanjutnya... Ah, jadi gak sabar baca buku ke 3.
4/5 Bintang untuk petualangan Harry yang tidak pernah membosankan untuk dibaca ulang. :)
Nb : Review ini selain untuk event Hotter Potter yang diadakan Melisa @melmarian, juga dimasukkan dalam TBRR Fantasy Reading Challenge yang diadakan mba' Maria @HobbyBuku. :) dan untuk FYE Children's Litelature : Buku ini menurutku masih pas dibaca anak SD tapi yang sudah memasuki kelas 5 atau 6, karena udah mulai ada cecintaan nih walau masih tersamar. Hehe
Harry akhirnya 'diselamatkan' dari keluarga Dursley oleh Ron dan kedua kakaknya. Tetapi semua kebahagiaan berkumpul dengan keluarga Ron tak bertahan lama, ketika mereka kembali ke Hogwarts dan mengalami hal-hal ganjil. Mulai suara-suara aneh dimana hanya Harry yang bisa mendengar hingga beberapa temannya berubah secara misterius menjadi batu. Dan kembali rasa ingin tahu yang besar dari Harry, Ron dan Hermione membawa mereka pada petualangan yang tak terduga. Hermione yang juga ikut berubah menjadi batu, dan Ginny, adik Ron, hilang. Sedangkan hampir seluruh murid merasa bahwa Harry-lah penyebab semuanya terjadi.
Mungkin ada beberapa hal ganjil dalam buku ke dua ini seperti terpilihnya Prof. Lockhart sebagai guru pertahanan terhadap ilmu hitam, yang pasti semua setuju dia sangat nggak kompeten. Kemudian saat pertandingan quidditch dan bola jadi menyerang Harry Potter apa tidak ada guru yang menonton dan bisa mengendalikannya?
***
Buku ke dua Harry Potter tetap membuat pembacanya seakan ikut mengalami semua kejadian yang dialami oleh Harry, Ron dan Hermione. Yup, di buku ke dua ini mereka bertiga sudah benar-benar menjadi sahabat. :) Walau diawal-awal cerita sepertinya Harry digambarkan 'ditinggalkan' oleh Ron dan Hermione yang tidak mengiriminya surat, ternyata semua itu gara-gara ulah peri rumah yang berusaha 'menyelamatkan' Harry Potter. Membaca buku ke dua di bulan Februari rasanya passss banget, karena ternyata di Hogwart pun tengah merayakan valentine. Jadi di buku ini cecintaan antara cowok dan cewek mulai ditunjukkan dengan Harry yang menerima kado + surat dihari Valentine, walau ia terpaksa menanggung malu karena ia menerima di tempat yang errrr... kurang tepat dan pengirimnya juga sangat tidak tepat, eh bukan pengirim maksudnya kurir yang mengantarkan. Lucu sendiri membayangkan adegan itu, karena sepertinya nggak ada di filmnya deh...
Aku suka pada bagian dimana Harry berhasil diselamatkan oleh Ron, dan ia akhirnya sampai di rumah keluarga Weasley. Walaupun ibu Ron yang suka mengomel (antara emang sifat dan juga karena ulah anak-anaknya sie, hehe) tetapi ditunjukkan kehangatan sebuah keluarga disana. Harry yang selama hidupnya (sebelum akhirnya bersekolah di Hogwarts) tidak pernah merasakan kenyamanan sebuah keluara, terlihat iri dengan apa yang dimiliki oleh Ron. Walau lucunya seperti yang sudah mulai ditunjukkan dari buku pertama bahwa Ron iri dengan keberadaan Harry, ketenarannya, karena mungkin Ron sedikit tertekan oleh 'keunggulan' kakak-kakaknya. Dua orang yang tanpa sadar saling iri satu sama lain, sepertinya tak sedikit terjadi dikehidupan sehari-hari, tapi Harry adalah sahabat Ron, menarik bukan. :)
Selain itu yang aku suka juga adalah bagaimana Harry masih mau menyelamatkan Dobby, peri rumah yang membuatnya terlibat berbagai masalah. Walaupun memang alasan Dobby ingin menyelamatkan Harry Potter. :) Untuk pertarungan Harry dengan Basilisk, aku rasa lebih seru yang di film, hehe. Oia dibuku ini rasa suka dan tertarik Ginny sepertinya sudah diungkapkan walau tak langsung oleh yang bersangkutan, dan aku sedikit lupa bagaimana sikap Harry pada Ginny selanjutnya... Ah, jadi gak sabar baca buku ke 3.
4/5 Bintang untuk petualangan Harry yang tidak pernah membosankan untuk dibaca ulang. :)
Nb : Review ini selain untuk event Hotter Potter yang diadakan Melisa @melmarian, juga dimasukkan dalam TBRR Fantasy Reading Challenge yang diadakan mba' Maria @HobbyBuku. :) dan untuk FYE Children's Litelature : Buku ini menurutku masih pas dibaca anak SD tapi yang sudah memasuki kelas 5 atau 6, karena udah mulai ada cecintaan nih walau masih tersamar. Hehe
No comments:
Post a Comment