Apa rasanya ketika menyentuh
benda kamu langsung bisa merasakan unsur-unsur apa saja yang ada pada benda
itu. Tidak hanya sebuah benda tetapi sampai dengan bisa mengetahui DNA
seseorang hanya dengan menyentuh benda yang pernah disentuh oleh orang tersebut.
Menarik, walau mungkin awalnya
terasa aneh. Menarik karena dengan kemampuan tersebut bisa digunakan untuk
membantu pihak berwajib dalam menyelesaikan beberapa kasus. Aneh, ya… jadi
terasa aneh saat mau makan kemudian merasakan hal-hal yang lebih baik tidak
diketahui mungkin. Hehehe.
Tapi mungkin keanehan itu tidak
dirasakan Hiro, tokoh dalam buku Touché Alchemist.
Penulis : Windhy
Puspitadewi
Penerbit : Gramedia
Tebal : 215 Halaman
ISBN : 978602 03 0335 2
Sama seperti buku pertama, buku
ini juga bercerita tentang seorang anak yang memiliki kemampuan lebih yang
berhubungan dengan kemampuannya saat menyentuh benda yang ada disekitarnya.
Hiro, seorang anak yang usianya
masih seusia anak SMA namun karena kegeniusannya (dan kemampuan khususnya)
namun ia sudah menempuh pendidikan di Universitas Columbia. Kegeniusan Hiro dan
keberhasilannya dalam mengungkap beberapa kasus akhirnya ia menjadi konsultan
bagi Kepolisian New York, disini semua cerita berawal.
Saya suka dengan blak-blakannya
Hiro, walau mungkin kalau berteman langsung dengannya bakal merasa seperti
Karen yang selalu pengen nimpuk. :D
Sombongnya Hiro ini memang buat
senyum-senyum tapi kadang juga jadi pengen nimpuk.
“Karena aku genius,”
jawab Hiro entang. “Anda kan bisa melihatnya sendiri. Aku lulus kuliah
Universitas Tokyo umur enam belas tahun.” (hal.27)
“Seperti kata orang
Profesor,"Hiro tersenyum. “Jika saya punya waktu untuk menangkap belati
yang ditujukan untuk Profesor, berarti sebenarnya Profesor punya waktu untuk
menghindar. Saya tidak akan melakukannya.” (hal.87)
“Aku tahu sebenarnya
kau tidak marah padaku, Thomas,” lanjut Hiro sambil merapikan kerah kausnya.
“Kau sebenarnya marah pada dirimu sendiri yang tidak bisa apa-apa menyelesaikan
kasus ini dan harus mengandalkan kepandaianku. Bagaimanapun, mencegah timbulnya
korban adalah tugas kalian, bukan tugasku. Jangan membagi beban soal
menyelamatkan nyawa mereka padaku.” (hal.157)
Awalnya saya mengira buku kedua
ini akan menyambung cerita tentang Indra, Dani dan Riska dari buku sebelumnya.
Ternyata buku ini menghadirkan kisah yang benar-benar baru, hanya ada sedikit
penghubung antara buku pertama dan buku ini, yaitu : adanya Pak Yunus. Walau
mungkin peran Pak Yunus nggak begitu banyak dibandingkan di buku pertama. Erm,
bisa dikatakan apa ya… jebakan? Hehe, itu hanya menurutku sih.
Jujur saja, saya lebih suka buku
yang kedua ini. Mungkin karena lebih banyak teka teki, walau mungkin tidak
berhubungan antara satu dan lainnya. Hanya saat pada kasus terakhir saja yang
mungkin memang inti dari cerita dibuku ini. Awalnya begitu hadir Pak Yunus,
saya sempat mengira apa akan seperti buku pertama? Ternyata saya salah, dan
setelah kira-kira 2/3 bagian buku sudah bisa menebak siapa biang keladi dikasus
terakhir.
Untuk beberapa buku tertentu saya
terkadang membeli tanpa melihat dulu sinopsis dibelakang buku,sinopsis biasanya
saya baca bahkan saat akhirnya menulis review. Begitu juga dengan buku ini.
Sedikit pertanyaan yang timbul saat membaca sinopsis, jika orang yang dimaksud
pada sinopsis tersebut adalah Pak Yunus, maka pertanyaannya perkenalan Hiro
dengan Pak Yunus kok bisa merubah semuanya? Aku kira yang merubah kehidupan
Hiro adalah Detektif Samuel dan anaknya. Hehe
Dan seperti buku yang pertama,
walau mungkin saya sudah berhasil menebak namun tetap saja masih ada rasa
penasaran ada cerita apa dibalik semuanya. Salut deh buat penulisnya yang mampu
membuat pembaca (saya) terus merasa penasaran dan enggan meletakkan buku
sebelum akhirnya selesai membaca semuanya. Lebih salut lagi karena endingnya
tidak pernah mengecewakan.
Sinopsis :
Hiro Morrison, anak
genius keturunan Jepang-Amerika, tak sengaja berkenalan dengan Detektif Samuel
Hudson dari Kepolisian New York dan putrinya Karen, saat terjadi suatu kasus
pembunuhan. Hiro memiliki kemampuan membaca identitas kimia dari benda apa pun
yang disentuhnya akhirnya dikontrak untuk menjadi konsultan bagi Kepolisian New
York.
Suatu ketika pengeboman
berantai terjadi dan kemampuan Hiro dibutuhkan lebih dari sebelumnya. Pada saat
yang sama, muncul seseorang yang tampaknya mengetahui kemampuannya. Kasus
pengeboman dan perkenalanannya dengan orang itu mengubah semuanya, hingga
kehidupan Hiro menjadi tidak sama lagi.
No comments:
Post a Comment