Sunday, March 22, 2015

Happily Ever After

Ketika kita begitu dekat dengankeluarga, terkadang apa yang terjadi diluar menjadi tak begitu kita permasalahkan. Karena kita tahu, pada akhirnya kita akan kembali ke rumah,berkumpul dengan orang-orang yang mencintai dan kita cintai.

Namun, apa jadinya ketika satu keadaan membuat segalanya berubah. Tanpa peringatan, tanpa tanda-tanda. Pertanyaan, "mengapa keluargaku?" Kadang tak terelakkan.

Dari buku ini, saya merasakan kekuatan keluarga yang begitu dalam. Belajar tentang saling menguatkan, "meminjamkan kekuatan" hingga akhirnya semua bisa dilewati walau mungkin hasil akhir tak sepenuhnya seperti yang diharapkan.


Judul : Happily Ever After
Penulis : Winna Efendi
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 355 Halaman
ISBN ; 978-979-780-770-3

Sinopsis :

Tak ada yang kekal di dunia ini.
Namun, perempuan itu percaya, kenangannya, akan tetap hidup dan ia akan terus melangkah ke depan dengan berani.

Ini adalah kisah tentang orang favoritku di dunia.

Dia yang penuh tawa. Dia yang tangannya sekasar serat kayu, tetapi memiliki sentuhan sehangat sinar matahari. Dia yang merupakan perpaduan aroma sengatan matahari dan embun pagi. Dia yang mengenalkanku pada dongeng-dongeng sebelum tidur setiap malam. Dia yang akhirnya membuatku tersadar, tidak semua dongeng berakhir bahagia.

Ini juga kisah aku dengan anak lelaki yang bermain tetris di bawah ranjang. Dia yang ke mana-mana membawa kamera polaroid, menangkap tawa di antara kesedihan yang muram. Dia yang terpaksa melepaskan mimpinya, tetapi masih berani untuk memiliki harapan...

Keduanya menyadarkanku bahwa hidup adalah sebuah hak yang istimewa. Bahwa kita perlu menjalaninya sebaik mungkin meski harapan hampir padam.

Tidak semua dongeng berakhir bahagia. Namun, barangkali kita memang harus cukup berani memilih; bagaimana akhir yang kita inginkan. Dan, percaya bahwa akhir bahagia memang ada meskipun tidak seperti yang kita duga.

***

Cerita diawali dengan penggambaran kedekatan Lulu dengan ayahnya, bagaimana yang hanya bisa membangunkan dia dari tidurnya hanyalah ayahnya seorang. Kemudian tentang keengganan Lulu untuk sekolah, karena ternyata dia menjadi salah satu siswa "cupu" yang menjadi obyek bully. Dia memilih untuk menjadi tak terlihat, terlebih setelah dia menemukan pojok rahasianya di sekolah barunya.

Keengganan Lulu ternyata bukan hanya karena ia menjadi bahan bullyan, tetapi ternyata ia memiliki masalah dengan mantan sahabatnya dan juga mantan pacarnya.

Kisah tentang Lulu dan mantan sahabatnya juga mantan pacarnya cukup menarik, melihat latar belakang mereka sebelumnya. Bagaimana Lulu bersahabat dengan Karin, bahkan sejak masih kecil. Karin yang mendadak berubah, belum lagi Lulu-pun mendapati Karin bersama kekasihnya. Terang-terangan menunjukkan kebersamaan mereka di depan Lulu.

Gemes juga dengan Karin, tapi juga dibuat penasaran mengapa bisa berubah secepat itu? Apakah hanya karena kepopuleran atau ada yang lainnya.

Selain itu, ada satu hal yang menimpa keluarga Lulu. Kembali, tiba-tiba terjadi begitu saja. Membuat segalanya berubah, kehangatan yang seakan perlahan memudar, walau tentu saja tak mungkin memudarkan cinta dalam keluarga.

Berusaha menguatkan orang yang kita cintai saat diri kita sendiri juga membutuhkan kekuatan memang tak pernah mudah, namun itu akan tetap dilakukan saat kita tahu bahwa semua tak mudah untuk orang yang kita cintai. Lulu yang berusaha menjadi kuat untuk ayah dan ibunya, Ayah yang berusaha menunjukkan bahwa beliau baik-baik saja, dan ibu yang mengambil semua peran demi menopang keluarga. Mereka memberi kekuatan satu sama lain.

Walaupun mereka saling memberikan kekuatan tentu saja mereka pun punya cara tersendiri untuk melapiaskan beban yang juga mereka pikul.

Hal yang menarik dalam cerita ini adalah banyaknya judul dongeng yang disajikan. Beberapa saya tahu tetapi beberapa lain terasa baru untuk saya, dan itu menambah list buku yang ingin saya baca. Karena winna berhasil "menyajikan" nukilan buku-buku tersebut dengan apik.

Selain itu, kehadiran Eli juga cukup menarik perhatian. Ketabahan juga kerapuhan yang terasa menjadi satu dalam diri Eli, tetapi diselingi dengan adanya Mia, adik Eli, yang disuguhkan sebagai gadis cilik yang begitu dewasa.

Hal yang paling ditekankan bagi saya adalah menjaga tersimpannya sebuah harapan. Dengan adanya harapan yang selalu kita simpan dalam hati akan membuat kita berusaha berjuang dengan segala apa, untuk mereka yang kita cintai terlebih untuk diri kita sendiri.

Beberapa hal cukup mengejutkan saya, pertama keputusan Lulu tentang Eli. Bikin gemes! Benar-benar nggak habis pikir walau mungkin alasan Lulu cukup masuk akal. Kemudian, Karin. Sejak awal Karin ini sudah bikin gemes tapi ternyata, apa yang diutarakannya pada Lulu cukup mengejutkan. Ah, walau alasannya itu tidak bisa dijadikan pembenaran atas apa yang dia lakukan namun cukup bisa dimengerti.

"Karena aku tahu, apa pun yang mereka lakukan tak akan pernah menghancurkan semangatku, dan Ayah akan selalu ada di pihakku. Sekeji apa pun ejekan mereka, sejahat apa pun tindakan mereka, aku tidak pernah membiarkan hal itu menggangguku karena apa yang keluar dari mulut mereka tidak benar. Hanya itu yang penting."

"Hidup adalah sebuah hak istimewa, Lu. Karenanya, kita perlu melakukan kewajiban kita untuk menjalaninya sebaik mungkin."

"Kita boleh memiliki mimpi-mimpi yang baru meskipun apa yang paling kita inginkan nggak tercapai."

"Alam semesta ini punya rahasianya sendiri, Lu. Yang perlu kita lakukan adalah percaya pada rencana-rencana di baliknya."

Keren... Keren!

4,5 bintang untuk Lulu yang terus berjuang.






No comments:

Post a Comment