Thursday, April 13, 2017

The Stardust Catcher

Pernah merasakan masalah yang begitu rumit, namun seakan tak memiliki daya untuk menyelesaikan? Yang ada dipikiran, ingin kabuuur aja dari masalah itu. Apa jadinya jika saat kabur, justru masalah baru yang diterima? 

Atau mungkin, kamu juga pernah mengalami masalah, namun ketika kamu berusaha untuk menyelesaikannya justru masalah baru yang datang?

Itu yang dialami oleh Joe dan Mela. Jodohkah mereka?
Judul : The Stardust Catcher
Penulis : Suarcani
Penerbit : Gramedia
Tebal : 184 Halaman
ISBN : 9786020326443
Sinopsis :
“Apa harapanmu tahun ini?”

Joe: Punya alternatif lain untuk berbahagia selain dengan mencari pasangan.

Mela: Mendapat tambahan umur setidaknya empat tahun lagi, yah.... biar bisa main remi lebih lama lagi sih.

Bermula dari secarik kertas dalam jaket di commuter line, Joe dan Mela bercengkerama lewat ask.fm. Selama setahun, hanya lewat media sosial itulah mereka berhubungan. Hingga Joe tertinggal rombongan saat liburan bersama teman-teman kuliahnya. Ia tersesat di Bali. Sendirian.

Saat itulah Sally Cinnamon muncul dan mengaku sebagai peri yang akan mempertemukan Joe dengan jodohnya. Wait, peri jodoh? Yang benar saja? Ditemani Sally, Joe berusaha mencari rombongannya. Petualangan yang mempertemukannya dengan Mela, si spa therapist yang sekarat.

Apakah Mela jodoh yang dimaksud Sally? Apakah Joe benar-benar tersesat dan bukannya sengaja menghilang karena protes akan perceraian orangtuanya?
***
Seperti yang dituliskan dalam sinopsi, Joe dan Mela berkenalan melalui situs ask.fm. Mereka hanya berkenalan sebatas saling tanya jawab untuk sesuatu yang mungkin terasa remeh. Tanpa menceritakan tentang keluh kesah masing-masing, walau mereka tengah menghadapi masalah.

Joe, seorang anak tunggal yang sedang ada masalah di keluarganya. Statusnya sebagai anak tunggal hanya menunggu waktu untuk berubah. Bukan karena ibunya mengandung adiknya, tetapi karena
kedua orang tuanya telah sepakat bercerai, dan masing-masing telah siap menikah dengan pasangan barunya, yang mana calon pasangan masing-masing orang tua Joe pun memiliki anak yang usianya dibawah Joe. 

Joe merasa bahwa ia tersingkirkan, dan ia sendiri tak ingin menjadi beban bagi orang tuanya. Saat kampusnya mengadakan liburan ke Bali, ia merasa bahwa itu salah satu kesempatannya untuk menghindari kedua orang tuanya. Namun, apa dikata jika ternyata acara liburan itu justru membawa masalah baru baginya. Diawali dengan ditinggalkan oleh rombongannya di malam hari, hanya karena temannya yang tidur dan tak menyadari ia masih di toilet ketika bus melanjutkan perjalanan.

Selain Joe, ada Mela. Ia memang bertempat tinggal di Bali, ia menjadi salah satu terapis di salah satu spa. Ada seorang pelanggan yang dari apa yang dilakukan pelanggan itu menunjukkan bahwa ia menyukai Mela. Lelaki itu, pelanggan Mela, mengambil paket terapi spa tetapi justru ia gunakan hanya untuk bermain remi bersama Mela. Mela seakan menyadari maksud perlakuan lelaki itu sudah berlebihan dan Mela berusaha menolak dengan halus. Walau akhirnya kartu nama terpaksa tersimpan di saku Mela.

Ternyata kartu nama itu memang berguna untuk Mela. Ketika penyakitnya kambuh, sedang adiknya semata wayang membutuhkan dana untuk kuliahnya di Jakarta. Namun, ketika Mela mendatangi lelaki itu, justru masalah baru yang ia hadapi.

Lalu, bagaimana pertemuan Joe dan Mela. Dengan bantuan Peri Jodoh? Apakah benar mereka berjodoh?

***
Kisah Joe dan Mela ini, bisa dibilang unik. Ada unsur fantasy karena melibatkan sosok peri, peri jodoh, sesuatu yang sudah diungkapkan sejak prolog. Walau sebenarnya buat saya, awalnya cukup rumit juga menarik benang merah antara Joe dan Mela.

Karakter Joe, begitu digambarkan terasing. Walau ya, ia memiliki teman yang tau tentang masalahnya, namun sepi yang dirasakan Joe beneran kentara.Ketika akhirnya ia tertinggal bus hingga ia harus ditemani oleh peri yang dianggapnya sebagai hantu bahkan pembawa sial. 

Lucunya lagi, peri yang dianggap Joe sebagai pembawa sial itulah yang paling mengerti dirinya. Hingga akhirnya Joe bisa lebih menerima peri itu.

Jika kisah Joe yang terasa berjalan lambat, kisah Mela berbeda. Entah saya merasa kok semua serba kilat. Dari mulai Mela yang menolak kartu nama pelanggan ya, hingga akhirnya ia membutuhkan bantuan dari pelanggannya itu. Rasanya sekejab aja.

Mungkin ketertinggalan Joe dari bus memang membawa masalah baru buat Joe, tetapi tanpa disadari juga membawa pemecahan yang dari masalah yang dihadapi baik untuk Joe juga untuk Mela. Tetang Mela dengan lelaki yang menolongnya, saya merasa ada yang kosong. Semua tiba-tiba.

Tapi secara keseluruhan, saya suka dengan bagaimana semua itu membawa pendewasaan bagi Joe.

Beberapa quote yang saya suka :

Kamu tahu bagaimana komposisi keluarga yang seimbang dan baik itu? Antara orangtua dan anak tidak ada yang saling memaksakan kehendak.

Teman tetaplah teman. Mereka terikat juga pada hubungan lain. Keluarga, sanak saudara, kekasih, dan bahkan teman-teman lain selain kamu. Apakah kamu berani mengandalkan mereka, memastikan mereka akan selalu ada saat kamu butuh, seperti kamu yang selalu ada saat mereka butuh?

No comments:

Post a Comment