Judul : Semester Terakhir di Malory Towers
Penulis : Enid Blyton
Alih Bahasa : Djokolelono
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 240 Halaman
ISBN : 978 979 22 4799 2 Sinopsis :
Darrell telah menjadi
ketua murid, tetapi tidak semua siswa mempunyai rasa tanggung jawab
seperti dia. Di semester terakhirnya ini ia menyaksikan banyak sekali
perubahan pada teman-temannya---Gwen, misalnya, yang sering mengeluh dan
berhati keji; atau Amanda, yang suka memamerkan keberhasilannya dalam
olahraga; atau Jo, yang tak mengerti mana yang benar dan mana yang
salah. Ada juga siswa-siswa cilik yang dengan cerdik mempermainkan
Mam'zelle dengan muslihat besi berani mereka. Dalam semester terakhir
Darrell ini banyak sekali peristiwa yang lucu dan dramatis.
***
Buku ke 6, buku terakhir… semester terakhir bagi Darrel di Malory Towers. Dan ternyata walau sudah memasuki semester terakhir masih ada anak baru, yaitu Amanda yang terpaksa masuk Malory Towers karena sekolahnya terbakar habis. Juga Suzanne keponakan salah satu guru bahasa Prancis, Mam’zelle Rougier.
Amanda yang memang cukup mahir di bidang olah raga ternyata juga cukup sombong karena kemahirannya itu. Dan ia, yang memiliki gengsi yang tinggi harus mengajar June tenis. Sedangkan Suzanne yang kesulitan mengerti bahasa Inggris menghadirkan hiburan tersendiri di buku terakhir ini.
Muslihat ternyata tak pernah berhenti walau kali ini muslihat tidak dilakukan oleh anak-anak semester akhir. Yup, muslihat dilakukan oleh Falicity dan June yang duduk di kelas 2 sebagai penghiburan untuk kakak-kakak mereka yang sebentar lagi akan meninggalkan Malory Towers.
Buku terakhir ini juga sedikit lebih menyoroti anak kelas 2, kelas Falicity dan June. Seperti saat ada anak kelas 2, Josephine Jones yang kabur, dan ia tidak sendirian tetapi bersama dengan anak kelas 1, Deirdre.
Sekolah Asrama Malory Towers ini ingin memberikan gambaran bahwa seburuk apapun seseorang ia pasti akan dapat berubah, cepat ataupun lambat. Banyak kejadian yang membuat masing-masing muridnya belajar dari apa yang mereka alami baik langsung maupun tidak langsung. Mengajak kita belajar dari pengalaman para murid bahwa semua yang kita lakukan ada konsekuensinya, dan perubahan itu adalah pilihan masing-masing orang. Mereka yang mau belajar dari pengalamannya akan mampu bertahan dan menjadi lebih baik nantinya.
Pilihan, ya… itu juga yang ingin ditunjukkan dengan adanya tokoh Gwendoline. Hanya dia seorang yang selama berada Malory Towers (dari semester pertama hingga semester terakhir) yang tidak mengalami perubahan. Hingga akhirnya ada satu kejadian yang membuatnya hanya bisa menerima penyesalan. Ya, penyesalan selalu datang terlambat kan? Suka dengan kalimat Nona Grayling, “Individu yangg berhasil adalah individu yang cerdas serta terpercaya, dapat diandalkan oleh sekelilingnya juga memiliki hati yang baik dan besar.” :)
3 / 5 Bintang untuk muslihat Falicity dan June ^^.
u/ FYE (Read A Long) : tetap cocok dibaca anak seusia SMP Kelas 3 / kelas 9
No comments:
Post a Comment