Judul : Kelas Empat di Malory Towers
Penulis : Enid Blyton
Alih Bahasa : Djokolelono
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 228 Halaman
KELAS EMPAT pasti akan
jadi tahun yang menyenangkan juga di Malory Towers; Alicia dengan
tipuan-tipuannya, Darrell dengan sifatnya yang pemarah, Mary-Lou yang
penakut, Belinda dan Irene yang suka aneh-aneh seperti yang
lain-lainnya. Tahun ini ada ujian yang menegangkan, tapi juga ada
kegembiraan liburan musim panas yang sesuai dengan anak-anak perempuan
yang penuh semangat dan daya khayal itu.
***
Darrel tahun ini naik ke kelas 4 di Malory Towers, tetapi tidak hanya dia yang tahun ini berangkat ke Malory Towers tetapi juga adiknya, Falicity, yang memasuki tahun pertamanya.
Seperti biasa, ada beberapa anak baru yang akan menjadi teman Darrel dikelas 4 ini. Tetapi sebelum berkenalan dengan teman-teman baru Darrel, ada June yang merupakan adik sepupu Alicia yang akan sekelas dengan Falicity. June rupanya memiliki sifat tak jauh beda dengan Alicia, bahkan mungkin digambarkan lebih buruk. Karena itulah Darrel berusaha menasihati adiknya agar tidak bersahabat dengan June. Walau kesannya terlalu ikut campur, tetapi pada akhirnya ada satu kejadian yang membuat Falicity ‘terbuka matanya’ bahwa tidak baik berteman dengan June, walau ternyata kejadian itu juga berdampak kurang baik untuk Darrel.
Tahun ini ada 3 anak baru (lagi), si kembar Connie dan Ruth, juga Clarissa atau lebih tepatnya “Yang Mulia Clarissa”. Connie dan Ruth ini kembar tetapi memiliki sifat dan sikap yang begitu berbeda. Connie digambarkan begitu dominan, bahkan saat teman-temannya bertanya pada Ruth justru Connie-lah yang menjawab, seakan Ruth tidak dapat menjawabnya sendiri. Ternyata ada hal dibalik sikap kedua kembar tersebut, yang akhirnya memisahkan mereka adalah jalan yang terbaik.
Untuk Clarissa, yang didepannya diberikan tambahan “Yang Mulai” membuat Gwendoline seperti biasanya berniat bersahabat dengannya. Tetapi ketika Clarissa hadir (terlambat) betapa terkejutnya Gwendoline, karena Clarissa tidak seperti yang dibayangkannya. Anak yang bertubuh kecil, pemalu, berkacamata tebal dan mengenakan penahan gigi, bahkan Gwendoline menganggapnya buruk rupa. Tetapi itu tak menyurutkan niatnya untuk menjadikan Clarissa sahabatnya, walau sepertinya tidak berlangsung lama, seperti biasanya.
Di kelas 4 ini Darrel menjadi ketua kelas, tetapi ada kejadian yang membuatnya harus melepaskan jabatan itu sebelum waktunya. Rupanya walaupun sudah mulai mampu mengontrol emosinya yang meledak-ledak Darrel belum benar-benar mampu menghilangkannya. Tetapi mungkin itu adalah salah satu proses belajar untuk Darrel sehingga bisa lebih menahan emosinya. Walau mungkin ada pendapat yang mengatakan sikapnya memiliki alasan yang tepat, tetapi alasan yang tepat tidak dapat membenarkan perbuatan yang salah kan? Hehe.
Kelas 4 membuat mereka harus banyak menghabiskan waktunya untuk belajar dan belajar karena akan ada ujian, tetapi ternyata ada hal seru yang mereka lakukan. Pesta tengah malam! Seruuuuu!! Walau ada beberapa kendala sebelum dan sesudah mereka melakukan pesta itu, tetapi tetap saja membayangkannya benar-benar seruuuu!!
Hal menarik juga dialami Alicia dan itu membuat ia banyak belajar, karena memang terkadang ia kurang bisa memahami anak yang tidak secerdas dirinya. Selain Alicia, Gwendoline juga mengalami sesuatu yang bisa dibilang bikin gemes, karena semua yang terjadi akibat perbuatannya sendiri. Perbuatan yang telah membuat kecewa tidak hanya orang tuanya, terutama ayahnya, tetapi juga guru pribadinya yang selama ini membelanya. Gwendoline harusnya banyak belajar pada kejadian yang ia alami di kelas 4 ini.
4 / 5 Bintang untuk serunya pesta tengah malam!!
Nb : u/ FYE (Read A Long) : Buku ini mungkin masih cocok dibaca anak seusia SMP, tetapi yang duduk dikelas 3 (atau kelas 9), karena untuk anak kelas 1 SMP (atau kelas 7) menurutku mereka masih terlalu kecil (baru lulus SD kan?)
No comments:
Post a Comment