PostBar BBI April2014
Tema : WomanLit
Penulis : Tria Bawmawi
Penerbit : Gramedia
Tebal : 263 Halaman
ISBN : 978 979 22 3394 0
Sinopsis :
Mereka mencari bitch...
dan menemukannya dalam diri mereka masing-masing.
Xylana, Kynthia, Keisha, Vinka, dan Arimbi. Si jutek yang perfeksionis, si cantik yang lembut hati, si serampangan berlidah tajam, si ibu peri yang ramah dan ceria, dan si mungil yang rapuh. Lima orang dengan karakter berbeda terdampar di kantor yang sama. Dari makan siang bersama, mereka menjadi sahabat sejati. Ada yang menyukai mereka, ada yang membenci mereka. Satu demi satu mereka ditimpa masalah besar. Apakah ini perbuatan Kasih Kinanti, si superbitch, musuh besar mereka bersama? Atau apakah ada orang lain yang sebenarnya jadi serigala berbulu domba, musuh mereka yang sebenarnya?
***
Apakah kamu termasuk dalam kriteria bitch?
Bercerita tentang 5 orang perempuan yang bersahabat, mereka
bekerja di tempat yang sama. Sifat mereka yang sangat berbeda satu dengan yang
lain sepertinya membuat mereka saling melengkapi. Walau pada satu waktu
terkadang juga terjadi debat kusir diantara mereka.
Selain tentang persahabatan, dicerita ini masalah yang
disajikan cukup kompleks. Masalah masing-masing dari mereka yang secara tak
langsung juga berpengaruh pada satu dan lainnya.
Tentang Arimbi, yang awalnya digambarkan begitu lemah dan
polos tetapi menghadirkan tanda tanya besar. Mungkin masalah Arimbi ini sedikit
bisa ditebak sedari awal kecurigaan-kecurigaan dihadirkan.
Tentang Xixi, yang begitu perfeksionis cenderung OCD. Maksud
baiknya yang terkadang ternyata mengganggu orang disekitarnya. Dan bagaimana
kisah cintanya berlabuh pada seseorang yang jauh berbeda dengannya.
Tentang Tia, dengan problematika cintanya yang tanpa
disangkanya ternyata bersangkutan dengan perempuan yang diberikan label super
bitch di kantornya.
Tentang Vinka yang teryata menyimpan rahasia besar yang
membuat sahabatnya semua bertanya kemana ibu peri mereka?
Tentang Keisha yang kata-katanya begitu tajam walau
sebenarnya ia mengatakan hal yang sebenarnya. Tetapi kadang apa yang
dikatakannya tak melihat situasi hingga bisa menyakiti lawan bicaranya.
Yang menarik adalah bagaimana akhirnya mengatasi masalah
demi masalah yang terkadang terasa datang bertubi-tubi. Bagaimana mereka bisa
saling menahan dan mengingatkan satu dengan yang lainnya. Selain itu, ada
beberapa bagian yang membuat saya enggan untuk meletakkan buku ini sebelum
menyelesaikannya.
Walau masalah yang ditampilkan sebenarnya cukup klise juga,
tetapi menjadi kompleks karena semua saling terkait. Dan juga, banyak hal bisa
menjadi pelajaran tersendiri.
***
Buat saya yang mungkin hanya seorang ibu rumah tangga,
kehidupan perkantoran yang disuguhkan benar-benar menarik. Sempat merasakan
kehidupan perkantoran walau hanya sebentar tetapi apa yang digambarkan entah
mengapa tampak begitu nyata.
Tentang persahabatan, yang walau kadang kita merasa mengenal
betul orang yang berada didekat kita tetapi terkadang kita tak menyadari
tentang apa yang tersembunyi.
Tentang perubahan yang kadang terjadi setelah kita
memperoleh sebuah “tamparan” tersendiri. Terkadang kita harus merasakan
sakitnya dulu baru bisa mengerti.
Entah mengapa saya merasa walau buku ini menghadirkan tokoh
antagonis tetapi tetap saja penulis seperti ingin menunjukkan bahwa pasti ada
hal baik dalam diri seseorang. Ada hal yang menjadi sebab dari tindakan
seseorang yang kadang mungkin karena tidak sukanya kita akhirnya tak lagi
mengacuhkan alasan itu.
3/5 bintang untuk persahabatan mereka yang seru!
--------
Buku ini sebenarnya sudah pernah saya baca sebelumnya,
tetapi kemudian saya baca ulang (re-read) dalam rangka untuk diikutkan dalam
postbar BBI dengan tema WomanLit. Awalnya saya sempat bingung buku apa yang
termasuk dalam tema tersebut, hingga akhirnya saya tanya pada Oky dan diberikan
sederet judul dan salah satunya buku ini.
Dilihat dari penulis memang penulisnya adalah perempuan,
selain itu dari segi cerita juga menceritakan tentang perempuan. Ada beberapa
hal tentang perempuan yang mungkin bisa juga disimpulkan dari buku ini, bahwa
bagaimanapun perempuan mungkin benar bahwa sepertinya lebih mendahulukan
perasaan dibandingkan logikanya. Walau mungkin tidak semua perempuan seperti
itu, dan juga tidak semua lelaki tidak seperti itu. Dan hal lainnya adalah
bagaimana perempuan juga bisa profesional dalam hal karirnya.
problem persahabatan perempuan emang selalu menarik ya.. apalagi kalo di kantor gitu XD
ReplyDeleteaduh nama tokohnya susah susah ya btw sinopsisnya ...eng.. *sambil ngaca nyari bitch XD
ReplyDelete