Wednesday, April 2, 2014

Menanti Cinta



Judul : Menanti Cinta
Penulis : Adam Aksara
Penerbit : Mozaik Indie Publisher
Tebal : 221 Halaman
Sinopsis :

Cinta tak akan pernah membebani, baik bagi yang dicintai, maupun yang mencintai. Karena cinta adalah sebuah keagungan yang melembutkan hati dan mencerahkan kehidupan bagi yang memilikinya.

Alex berhasil memiliki kekayaan meski terlahir cacat. Ia sadar, seperti cacatnya, ada hal yang tidak pernah akan dimilikinya dalam hidup. Cinta adalah salah satunya.

Namun, cinta menjeratnya dalam diam dan menawarkan sebuah hasrat terpendam. Kini, ia hanya dapat mencintai dan terus mencintai, tak berdaya menolak pesonanya.

Claire terlahir berlumur kemiskinan dan penderitaan. Semua yang diinginkannya hanyalah sebuah tempat untuk dapat berteduh dan lepas dari cengkraman orang tuanya.

Ia tahu, cinta dan kebahagiaan adalah sebuah kemewahan. Ia tidak berani menginginkan mereka. Ia tidak ditakdirkan untuk bahagia.

Cinta mempertemukan mereka.Menjerat mereka dalam mimpi kebahagiaan yang seolah tak pernah berakhir dalam kehidupan. Bersama Alex, Claire berani mulai bermimpi dan mencoba mempercayai, kebahagiaan pantas untuknya.

Namun…

Alex menyimpan rahasia gelap demi mempertemukan mereka. Claire menyimpan rahasia yang membuat mereka tidak akan pernah bersatu.Takdir mendekatkan dan menjauhkan mereka. Cinta juga yang menghanyutkan dan menenggelamkan mereka dalam penantian, kehampaan dan kesakitan. Semuanya atas namacinta dan kasih sayang.

Apakah cinta akan dapat mempersatukan mereka kembali.

***

Ketika seseorang berkutat dengan apayang ia pikirkan, akhirnya ia tak akan pernah tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Itulah yang terjadi pada Alex dan Claire.
Semua berawal dari seorang penulis lepas yang menerima sebuah suratyang meminta untuk membuatkan sebuah biografi, yang membuatnya heran adalah syarat-syarat yang tertera selain itu karena ia sendiri belum pernah menuliskan satu buku biografi. Namun karena pembayaran sudah diterimanya beserta dengan datangnyasurat permintaan itu maka ia mulai melakukan penulisan biografi itu.Biografi tentang Alex.

Awal membaca buku ini kerasa sedikit lambat, namun setelah dua babakhirnya saya enggan untuk meletakkan buku ini sebelum selesaimembacanya. Penasaran dengan apalagi yang akan terjadi pada Claire, dan apalagi yang akan dilakukan oleh Alex.

Selain itu saya juga dibuat gemes oleh kedua tokoh ini. Entah memang mereka terlalu takut dengan perasaannya atau terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri seperti yang saya sebutkan diawal atau bagaimana, kok ya nggak sadar bahwa satu sama lain jelas-jelas saling suka. Mengapa Claire tidak juga sadar setelah sekian banyak yang dilakukan oleh Alex, walau memang apa yang dilakukan Alex ada yang ditutupi dari Claire tapi cukup banyak hal yang terlihat jelas. Seperti bagaimana Alex memperlakukannya berbeda dari mahasiswa yang lain, kebaikan-kebaikan yang walau tampak seperti kebetulan.

Melalui buku ini sepertinya penulis coba menunjukkan bahwa “uang dapat melakukan apa saja”, tetapi di sisi lainia juga menunjukkan “uang tidak dapat membeli segalanya”.

Bagaimana Alex dengan mudah membuka perpustakaan lama, dengan mudah membeli sebuah restoran cepat saji, sampai bagaimana ia bisa menjebloskan seseorang ke penjara dan menjadikan hidup orang tersebut bagaikan dineraka.

Tetapi apa yang uang tidak dapat beli? Sekaya apapun Alex ia tidak dapat menghindarkan dirinya dari kekurangannya, walau akhirnya ia dapat mengembangkan bakatnya di bidang kimia hingga akhirnya mampu mengumpulkan uang lebih banyak lagi. Tapi apakah uang yang ia cari?

Sebagai seorang ibu, walau mungkin tidak begitu heran dengan apa yang dilakukan oleh ibu Claire tetapi tetap saja itu sedikit membuat ngilu hati. Entah apa yang terjadi pada Claire saat ia kecil sampai akhirnya ia bisa bertahan. Melihat apa yang terjadi pada adiknya Ayu, dimana Claire-lah yang merawat Ayu. Sedang saat Claire kecil siapa yang merawatnya? Apakah hanya karena masalah ekonomi yang membuat ibu Claire bertindak setega itu pada anak-anaknya? Ah… setidaknya saat membaca tentang Claire rasa syukur terselip karena berada ditengah keluarga yang saling menyayangi.

Sedikit pertanyaan juga terbersit dalam pikiran saya, saat Claire (lagi-lagi) diselamatkan oleh Alex dan akhirnya tinggal di rumah Alex, ya walau posisinya hanya membantu pekerjaan sehari-hari Alex. Awalnya sayamengira mereka akan mendapat masalah dari kampus tempat Alex bekerja dan Claire belajar. Walau memang ada masalah, namun tidak seperti yang awalnya saya bayangkan.

Selama membaca buku ini, kadang berasa lucu tapi juga sebel akan Alex maupun Claire. Mereka yang berkutat dengan dugaannya sendiri-sendiri.Alex yang memang telah melakukan hal-hal yang mungkin nggak pernah dibayangkan Claire saat membantunya keluar dari masalah, hal-hal yang bahkan Alex sendiri tahu kalau itu perbuatan “kotor”. Sedangkan Claire berkutat dengan mindernya yang merasa tak pantas mendapatkan kebahagiaan. Claire merasa tak pantas untuk Alex tapi kemudian merasa tersinggung saat akhirnya Alex tak menyentuhnya saat ia menyerahkan dirinya.

Ahhh… tapi yang aku suka adalah saat akhirnya penulis menunjukkan bagian bahwa melepaskan seseorang bukan berarti karena tak ingin bersama orang tersebut tetapi lebih karena ingin melihat orang yang kita cintai bahagia.

Kemudian untuk masalah covernya, cukup manis namun entah kenapa awalnya sedikit nggak ngerti hubungan cover dengan isi ceritanya. Dua hati terpisah, satu di dalam toples yang tertutup rapat dan yang lainnya diluar tetapi mereka terhubung. Kemudian ada kunci yang bersama dengan hati yang terdapat di dalam toples. Apamaksudnya?

3,5 (3 di GR) untuk biografi Alex (& Claire) yang manis.

Btw, kalau kamu berminat untuk membaca buku ini, bisa loh dibeli di mozaikindie.com :)

No comments:

Post a Comment