Sunday, November 2, 2014

Unforgiven - Hantu Rumah Hijau



Judul : Unforgiven - Hantu Rumah Hijau
Penulis : Eve Shi
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 262 Halaman
ISBN : 978 979 780 730 4
Cetakan pertama, 2014



Sinopsis :
Keylin tak percaya ada hantu di rumah hijau yang katanya angker. Tak ada yang perlu ditakuti dari rumah tua dan kusam itu.

Namun, sejak rumah kosong itu kedatangan penghuni baru yang misterius, semua berubah.
Tiba-tiba, suara jeritan mengerikan dan suara lirih tangis tengah malam itu terasa sangat nyata di telinga Kaylin.
Bau anyir darah tercium dari rumah itu.
Sang penghuni baru seakan-akan membangkitkan hantu-hantu yang ada di sana.

Kaylin ingin menarik ucapannya, tetapi terlambat.
Sosok itu semakin mendekat, dengan kepala hampir putus.


***

Buku genre horor ke 3 karya Eve Shi ini bercerita tentang makhluk-makhluk astral yang tiba-tiba mengganggu ketika sebuah rumah, berwarna hijau yang sempat kosong dihuni oleh seorang pemuda. Cerita diawali saat Kaylin yang pulang sekolah mengatakan kecurigaannya pada sahabatnya, Rico, yang tinggal di satu kompleks perumahan yang sama. Kaylin curiga dengan seorang pemuda yang baru saja pindah di sebelah rumahnya, rumah berwarna hijau. Awalnya memang Kaylin lebih mencurigai bahwa pemuda tersebut adalah buronan, namun kemudian ceritanya berkembang tentang isu bahwa rumah bercat hijau itu berhantu.

Rupanya isu itu bukan sekedar isapan jempol, setidaknya bagi Kaylin, juga Rico. Karena sejak membicarakan rumah bercat hijau itu Kaylin dan Rico tiba-tiba mendapatkan gangguan. Awalnya masing-masing dari mereka, hanya merasa bahwa gangguan itu hanyalah halusinasi belaka, namun semakin lama ketika ternyata orang di sekirar mereka juga merasakan, mereka pun mulai mencari sebab mengapa mereka diganggu.

Perjalanan mereka dalam menguak sebab mengapa mereka tiba-tiba diganggu ternyata membuka cerita lama yang membuat mereka terkejut. Karena rupanya semua memang berkaitan dengan 
keluarga mereka, di masa lalu.

***

Jika dibandingkan buku pertama dan kedua, saya lebih suka buku ketiga ini. Dari mulai bagaimana Eve Shi membuat pembacanya penasaran, sampai dengan gangguan-gangguan yang saya rasa dalam buku ini lebih terasa mencekam. Karena saya sudah membaca lost, kejadian-kejadian seperti saat 
Kaylin dan Rico merasa bahwa kompleksnya kok terlalu sepi, tidak seperti biasanya atau saat Kaylin dan Rico berada dirumah yang sama tetapi mereka tidak bisa menemukan satu sama lain seperti mendapatkan jawaban tersendiri. 

Untuk beberapa bagian, lompatan-lompatan cerita masih sedikit berasa, namun tidak membuat sampai harus kehilangan moment. Dalam cerita ini Eve Shi menggunakan sudut pandang orang ketiga, tapi secara keseluruhan Eve Shi lebih banyak menggunakan sudut dari Kaylin tapi sudut pandang selain Rico yang juga bisa dikatakan jadi tokoh utama juga ada dari sudut pandang Cheer, 
adik Kaylin. Juga ada sudut pandang Yanuar, pemuda yang menempati rumah bercat hijau.

Cerita dalam buku ini tidak melulu berisi cerita horor, juga diselipkan bagaimana hubungan Kaylin & Rico dengan keluarganya, kehidupan sekolah mereka berdua. Walau memang porsi horrornya mendominasi, tetapi semua menjadi tetap seimbang.

Setelah selesai membaca, saya membayangkan bagaimana jika buku ini difilmkan. Horrornya benar-benar dapat, tapi jika pun diangkat menjadi film sebaiknya cerita tidak perlu dibuat berlebihan. Disamakan saja dengan cerita dalam buku ini, tanpa dilebihkan atau dikurangkan.

3,5 (4 di GR) Bintang untuk cerita Rumah Hijau.
 


1 comment: