Sunday, November 23, 2014

Heart and Soul

Jika aku mencintaimu, 
bisakah kau pastikan aku tak akan terluka?

Luka yang teramat sangat, terkadang membuat kita tanpa sadar menjauhkan diri dari penyebab luka tersebut. Bagaimana jika luka itu adanya di hati. Luka mungkin bisa sembuh, tetapi tetap saja ada bekas yang membuat kita tak bisa begitu saja melupakannya. Terkadang saat itu terjadi, yang meraja adalah keegoisan, itu yang terlihat dari luar.



Judul : Heart and Soul
Penulis : Windhy Puspitadewi
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 336 Halaman
ISBN : 978 979 780 750 4

Sinopsis :

Bagi Erika, harapan telah lama menjelma luka. Saat Ayah pergi, meninggalkan ia dan Ibu, Erika tahu, tak boleh lagi menggantung harap-bahkan untuk sekadar menunggu. Ayah tak pernah kembali. Ia buang jauh-jauh cinta dari semua sisi hati.

Cinta datang dengan luka, itu yang ia pelajari. Namun, ketika seseorang dengan lagu kenangan itu datang, ada resah yang Erika rasakan. Membuat ia mulai bertanya-tanya, benarkah hidup tak melulu tentang luka dan kesedihan? Benarkah cinta bukan hanya tentang akhir bahagia, melainkan juga bagaimana kita menemukannya?

Erika tak ingin mencari jawabnya, tetapi laki-laki itu datang dan memberikan bukt nyata. Namun, Erika tahu ia harus bisa memastikan, benarkah dirinya tak akan lagi terluka.


***

Berkisah tentang seorang gadis bernama Erika, dimana dalam hidupnya ia harus melalui berbagai cobaan yang akhirnya membuat dirinya begitu tertutup dan tak mudah untuk mempercayai orang lain.  Erika yang digambarkan menjadi anak yang pandai, tetapi karena sikapnya membuat ia tak memiliki banyak teman. Ia  hanya memiliki Linda temannya sejak SMP, dan juga Aro, temannya sejak kecil karena mereka bertetangga. Kedekatan Erika dan Aro tampak berbeda karena memang keadaan membuat Erika mau tak mau tinggal dan diasuh oleh keluarga Aro.

Mungkin semuanya akan datar seandainya Leo tak hadir ditengah mereka. Leo yang bisa dikatakan baru mengenal Erika ternyata lebih bisa memahami Erika, bahkan dibandingkan dengan Aro yang telah tinggal serumah dengan Erika. Kehadiran Leo ternyata juga membawa cerita tentang apa yang selama ini selalu dicari oleh Erika. Namun, hubungan antara mereka ternyata tidak berjalan dengan mudah. Di sinilah segala cerita dimulai.

***

Awal Mba' Windhy mengabarkan akan ada bukunya yang diterbitkan oleh GagasMedia, langsung nggak sabar pengen baca. Pengen tau cerita apa lagi yang akan disuguhkan mba' Windhy. Karena dari semua bukunya, hampir semua saya suka. Pengen tau quotes apalagi yang akan diberikan, pelajaran apalagi yang akan dibagi. Yup, saya nggak sekedar nunggu ceritanya, tapi banyak hal lain yang saya suka dari setiap karya mba' Windhy yang saya suka.

Kemudian, sebelum saya sempat membeli bukunya, saya menghindari baca ulasan di GR. Takut nggak sengaja baca spoiler --". Tapi ternyata ngebaca juga komentar pembaca di Twitter yang di RT mba' Windhy. Jadi makin penasaran karena banyak yang bilang kalau dibuat mewek. Sempat bilang juga ke mba' Windhy, penasaran apa saya bakal mewek juga. Komentar mba' Windhy malah "jangan terlalu berekspektasi tinggi, ntar malah nggak merwek". Hahaha, tapi benar juga sih, karena selama baca sampe tengah halaman saya bertanya-tanya "mana yang bikin mewek sih?"

Jadi apa saya mewek??? Ah... Itu nggak usah dibahas... Hahaha

Saya sukaaaaaa dengan buku ini, karena masih juga mba' Windhy nyelipin pelajaran tanpa membuat saya merasa bosan. Pertama tentang pelajaran biologi, tentang bedah membedah hewan itu malah jadi menarik setelah membaca buku ini. Yang kebayang sih ngebedahnya ditemani Aro or Leo #eh. Kemudian pelajaran tentang asal usul Surabaya, singkat sih tapi lumayan loh... Karena sayapun nggak tahu walau selama ini saya tinggal di Surabaya. Hehehe.

Saya suka dengan setiap karakter yang ada di buku ini. Baik Erika sendiri sebagai tokoh utama, Aro dan Leo bahkan Linda. Semua karakternya kuat. Erika yang tertutup, cuek, bahkan judes diimbangi dengan Aro yang ceria, dan saya lebih menggambarkan dia sebagai anak yang polos daripada bilang dia bodoh. Kemudian kehadiran Leo yang bisa "mencairkan" Erika, juga Linda yang walau tak banyak porsinya tapi dia pelengkap yang pas.

Erika mungkin bisa menjadi contoh, bahwa orang introvert tidak selalu bahwa ia memikirkan dunianya sendiri, ia hanya memiliki cara berbeda untuk menunjukkan rasa pedulinya.

"Lagi pula, apanya yang berbuat kebaikan? Kau justru membuat mereka jadi bodoh dengan memberi sontekan, mereka tidak akan pernah belajar." (Hal. 39)

Sedang tentang Leo, sepertinya tebakan saya sejak awal cerita, lebih tepatnya setelah halaman 31. Baca sendiri deh, apa kalian juga bisa mulai menebaknya? Ada satu rangkai kalimat yang menjadi kunci sih, buat aku. Hehehe. Tapi tetap saja ya, menebak diawal malah membuat penasaran apakah  tebakan saya benar dan akan bagaimana penulis akan membawa cerita ini.

Tentang Aro, saya juga tidak cukup terkejut dengan apa yang terjadi. Namun dua jempol untuk Aro dengan hatinya. Benar-benar deh dua tokoh lelaki dalam buku ini menjadi too good to be true. Aro yang away ya digambarkan begitu polos, ternyata perasaan dan pemikirannya dalem. Memiliki orang seperti Aro, ah Erika benar-benar beruntung!

"Apa kau takut terluka? Karena cinta memang datang dengan luka. Mereka satu paket. Itu sebabnya kita harus mencari orang atau penyebab yang layak atas luka itu." (Hal. 275)

Tentang Linda, ah... ada satu adegan yang membuatku merasa tertohok. Tentang perasaan yang Linda simpan. Kemudian juga mengingatkan, terkadang ketika kita sudah begitu dekat dengan seseorang membuat kita merasa mengenal dan tau semua tentangnya. Namun kadang kita lupa bahwa setiap orang memiliki rahasianya sendiri. Bahkan mungkin bukan rahasia, namun apa yang mampu dirasakan hati antara satu dengan lainnya bisa berbeda untuk satu kejadian yang sama.

Jadi, itu yang mereka pikir alasanku menjauhi Leo. Tahu apa mereka seolah bisa mengeri dan memahami perasaanku. (Hal . 310)

Benar-benar deh, nggak nyesel akhirnya beli buku ini (walau nggak langsung sesaat setelah terbit), nggak nyesel juga langsung buka plastiknya dan langsung dibaca sampai habis, nggak nya sel juga sudah mewek. #ups

Hasil akhirnya....... 4,5 (4 di GR) / 5 bintang untuk kisah Erika - Leo - Aro - Linda.

Kenapa kok jadi ya cuman 4 bintang di GR, kok nggak naik jadi 5. 

Salah satunya karena ending-nya!!! Saya nggak nyesel dibuat mewek tapi tetap nggak bisa terima kenapa ending-nya begitu. Kenapa mba' Windhy????
Kemudian, walau mungkin kurang tepat jika dibandingkan dengan Touche 1 dan 2 tapi, untuk segi membuat penasaran, buat saya buku ini berasa kurang. 
Saya suka bagaimana Erika bisa menerima kesalahan ayahnya, dan tidak membencinya. Tapi keputusan sang ayah, rasanya kurang tepat. Maksud baik tapi dengan cara kurang tepat tentu saja tidak bisa dibenarkan juga kan. Saat awal-awal menebak, saya berpikir apakah sebegitu kebetulannya kah??

Tapi dari itu semua, saya salut dengan cara bercerita mba' Windhy yang mengalir dan membuat pembacanya tidak merasa bosan. Terbukti saya bisa menyelesaikannya dalam 1hari, terpotong tidur saja. Pokoknya buku ini wajib baca, dan sediakan tissue!

No comments:

Post a Comment