Friday, February 27, 2015

Angel's of Morning Star Club

Ketika seseorang melakukan tuduhan bahkan sampai menghakimi kita atas apa yang tidak kita lakukan, pasti rasanya sakit sekali. Terlebih lagi sampai harus menerima hukuman. Mungkin membela diri merupakan satu-satunya jalan yang bisa kita lakukan, namun jika ternyata tidak ada bukti bahkan saksi mata yang mendukung kita maka semua akan sia-sia. 

Kemudian ketika akhirnya selesai menjalani hukuman yang tak seharusnya dijalani, namun ternyata hukuman yang terbesar adalah hilangnya kepercayaan orang lain. Juga anggapan buruk yang seolah selalu melekat, saya rasa itu adalah hukuman yang paling berat.

Dalam novel ini mencoba menggelitik kita, mungkin kita salah satu dari mereka... mereka yang selalu menaruh curiga pada orang yang memiliki masa lalu buruk tanpa berusaha mengenal mereka lebih dulu.


Judul : Angel's of Morning Star Club
Penulis : Lim Se Hyuk
Alih Bahasa : Dimitri Dairi
Penerbit : Haru
Tebal : 370 Halaman
ISBN : 978 602 7742 45 1


Sinopsis :

Namaku Lim Hwi Chan. Seorang mantan narapidana yang sekarang menjadi penjaga toko yang menyedihkan. Umurku 27 tahun dan aku suka menonton film thriller berulang-ulang sampai 30 kali. Aku juga suka melampiaskan emosi dengan mengepel lantai yang kotor gara-gara keteledoran para siswi yang makan mi instan dan kimchi sembarangan di tokoku. Memang, aku tidak bisa disebut panutan, tapi juga tidak bisa disebut sebagai pecundang hanya karena pernah dipenjara.

Aku memang mantan narapidana, tapi aku muak selalu dicurigai. Aku hanya ingin melupakan semua kenangan itu. Tapi, sepertinya seluruh dunia sudah telanjur mengecapku sebagai seorang "Mantan Narapidana" dan mereka menolakku.

Sampai aku menemukan perkumpulan aneh bernama "Morning Star" yang malah mencari mantan narapidana sebagai anggota. Sebenarnya, perkumpulan apa ini?

***

Membaca cerita Lim Hwi Chan ini awalnya sedikit terasa aneh. Tentang ia yang bekerja di sebuah toko dan sifatnya yang tampak sangat temperemantal. Namun masih di bab awal, kita langsung diajak flash back untuk lebih mengenali Lim Hwi Chan. Menilik pada masa lalunya yang mungkin walau tidak bisa dijadikan pembenaran adalah apa yang menyebabkan ia menjadi seperti sekarang.

Liku hidup Lim Hwi Chan dimulai ketika ia menerima tuduhan palsu yang menyebabkannya harus mendekam di penjara. Ia yang berniat untuk menolong tetangganya, justru menjadi tersangka atas kasus perampokan. Perampokan yang bahkan tidak pernah terbersit dibenaknya.

Walau mungkin sedikit disinggung tentang kehidupan Lim Hwi Chan di dalam penjara, tetapi cerita lebih berkembang tentang tantangan yang harus diterimanya setelah keluar dari penjara. Ia yang selalu mengalami penolakan demi penolakan saat melamar pekerjaan, bahkan dalam cerita juga ditunjukkan bahwa kakaknya sendiri masih juga menaruh curiga padanya.

Sampai ia akhirnya bertemu dengan tiga orang Paman yang mendirikan sebuah klub yang beranggotakan dan mencari anggota mantan narapidana. Klub yang cukup aneh mungkin, karena beranggotakan hanya 3 orang (sebelum Lim Hwi Chan bergabung) dan semua anggotanya adalah mantan narapidana.

Awalnya saya mengira klub ini mungkin hanya sekedar tempat berkumpul mereka saling berkeluh kesah tentang bagaimana susahnya mereka dalam mendapatkan pengakuan sosial. Walau klub ini awalnya terlihat sangat absurd, tapi ternyata apa yang mereka lakukan sebenarnya lebih tampak nyata dan membanggakan.

Tanpa mengharapkan balasan atau bahkan pengakuan, anggota klub ini melakukan kerja sosial, dan mereka melakukannya secara terus menerus. Mengunjungi tempat-tempat yang benar-benar membutuhkan tenaga mereka dan melakukan semua bantuan dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan, bahkan merekapun memberikan donasinya dari uang mereka sendiri yang mereka sisihkan.

Ceritanya cukup menarik dan menyentil. Bagaimana tak jarang orang akan menilai orang lain dari masa lalunya. Bahkan tanpa mau tahu bahwa orang tersebut sudah berubah, sudah menyesali apa yang dilakukannya di masa lalu. Bahwa tidak mungkin orang mengubah masa lalu, yang ada adalah bagaimana orang tersebut berusaha untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik.

Saya menyukai bagian dari cerita Lim Hwi Chan dengan Su Jeong, seorang gadis dari salah satu panti asuhan yang dikunjungi oleh anggota Morning Star Club untuk melakukan kerja sosial. Bagaimana Lim Hwi Chan tertarik dan akhirnya menyatakan rasa sukanya yang kemudian membuat Su Jeong menunjukkan kekurangannya. Saya suka ketika ternyata Lim Hwi Chan yang awalnya tidak menyadari kekurangan itu akhirnya tau tetapi tetap dengan pendiriannya. 

Saya kira cerita akan menjadi datar ketika akhirnya Morning Star Club berkembang berkat bantuan media dan menjadi sebuah yayasan. Namun ada satu hal lain yang ingin dibagikan penulis sebelum cerita berakhir. Bahwa walau mungkin Morning Star Club sudah cukup dikenal bahkan berubah menjadi yayasan, tetapi tetap saja stigma buruk sedikit banyak masih melekat. 

Kisah tentang Lim Hwi Chan yang menggunakan sudut pandang orang pertama ini sangat menarik, terlebih dengan begitu banyaknya perkembangan karakter yang ditunjukkan, salah satunya ditunjukkan dengan bagaimana sifat temperamental itu sedikit demi sedikit tergerus.

"Secercah harapan setelah keluar dari penjara yang justru sirna begitu saja karena harus kembali mendekam dalam penjara yang bernama lingkungan sosial. Hari demi hari yang dilewati dalam kepedihan, kehancuran, dan luka."
"Meski rintangan datang mengadang, akan kuterjang. Masa sekarang tidak seperti masa yang lalu. Aku memiliki banyak hal yang harus diperjuangkan dan dijaga. Aku mengepalkan kedua tangan dengan keras. Ini adalah permulaan."

4/5 Bintang untuk kisah Lim Hwi Chan dalam menjalani masa-masa menjadi mantan narapidana.

No comments:

Post a Comment