Judul : Hawa
Penulis : Riani Kasih
Penerbit : Gramedia
Tebal : 254 Halaman
ISBN : 978 979 22 9759 1
Sinopsis :
Empat tahun menjalin hubungan tidak menjamin Hawa berjodoh
dengan Abhirama. Hubungan mereka luarnya saja tamak mesra, padahal mereka
berdua orang yang memaksakan saling memahami, tapi sayangnya tak berhasil.
Akhirnya, Hawa membatalkan rencana pernikahannya dengan Abhirama.
Karena sedih, malu dan kecewa, Hawa menenangkan diri ke
rumah Omanya di pedalaman Kalimantan Barat.
Di situlah Hawa bertemu dengan Landu, polisi yang bertugas
di Kapuas Hulu. Perjumpaan mereka yang berawal dari kejadian tidak mengenakkan
lambat laun menumbuhkan bibit cinta. Perlahan, kehadiran Landu yang pendiam
tapi dewasa menyembuhkan luka hati Hawa.
Tetapi, sanggupkah Hawa menerima cinta Landu pada saat
Abhirama menyusulnya dan memintanya kembali ke pelukannya?
***
Mungkin dari sinopsis sudah cukup jelas bagaimana cerita
dari buku ini. Cukup membuat mengerutkan dahi untuk beberapa keadaan, seperti
alasan Hawa memutuskan pertunangan. Tidak hanya alasannya saja, tetapi waktu
yang ia ambil untuk memutuskan pertunangan itu. Hanya beberapa minggu sebelum
acara pernikahannya.
Mungkin ingin menunjukkan bahwa jodoh tetap di tangan Tuhan,
tapiiiiii… tetep nggak masuk diakal aja sih. Bisa jadi karena hal-hal yang
mengganjal dihati tidak segera diselesaikan dan akhirnya menjadi bom waktu,
tapiiiiii… Ah sudah lah.
Kemudian tentang ayah Hawa, seakan dengan mudah menerima
keputusan anaknya dan setuju saja anaknya (buat aku) kesannya melarikan diri
dari masalah. -_-“ Ayah yang cukup aneh, menurutku. Belum lagi, ada bagian erm
satu bab tersendiri malah, yang makin membuat aku merasa aneh saat membacanya.
Kemudian, bagiku niiih… hawa ini cepet banget move on nya :D
Berawal dari gagalnya rencana pernikahan, kemudian proses
yang pemulihan hati dengan mendekam didalam kamar, dan ketika akhirnya keluar
kamar… taraaaaa… langsung dapet ganti. :D
Kemudian tiba-tiba ada bagian kedua dan bisa dikatakan
langsung konflik. Entah kenapa rasanya bagian dua ini dipaksakan ada -_-“
Suka dengan pemaknaan dari bunga Dandelion. :)
Untuk buku yang akhirnya menjadi juara 2 dalam lomba
penulisan novel “Amore” cukup membuat
merasa… apa nggak ada yang lebih bagus ya dari begitu banyak peserta. Atau mungkin juga karena embel-embel juara 2 itu eksektasi jadi tinggi dan berujung kecewa -_-"
Ya, 2 bintang deh.
No comments:
Post a Comment