Judul : Cheer Boy
Penulis : Asai Ryo
Penerjemah : Faira Ammadea
Penerbit : Haru
Tebal : 428 Halaman
ISBN : 978 602 7742 26 0
Sinopsis
Cheerleader…. Biasanya cewek yang melakukannya, kan?”
Haruki cedera. Cowok itu menggunakan cederanya sebagai alasan untuk berhenti dari Judo karena menyadari batas kemampuannya. Padahal Haruki lahir dalam keluarga pejudo dan kakak perempuannya selalu jadi pemenang dalam setiap kejuaraan Judo.
Kazuma, teman sepermainan Haruki tiba-tiba ikut berhenti Judo dan menyarankan hal gila. Mereka akan membentuk tim cheerleading cowok!! Padahal, olah raga itu kan olah raga cewek!
Tapi, saat anggota berhasil mereka kumpulkan, ternyata mereka adalah cowok-cowok dengan masalah masing-masing.
Saat masalah itu saling berbenturan, akankah cheerleading bisa membuat mereka tetap bersatu? Akankah cheerleading bisa menyelesaikan semua masalah?
***
Buku ini berkisah tentang Haruki dan Kazuya yang karena alasannya masing-masing keluar dari klub Judo yang selama ini mereka tekuni. Awalnya Kazuya lah yang memiliki ide untuk mendirikan klub cheerleading yang nantinya hanya beranggotakan laki-laki. Aneh? Tentu saja, karena cheerleading biasanya kalau tidak anggotanya perempuan semua ya campuran perempuan dengan laki-laki. Belum ada cheerleading yang anggotanya hanya laki-laki.
Awalnya klub ini hanya beranggotakan 7 orang dan tampil di sebuah festival universitas. Dengan pengalaman yang sangat minim atau mungkin lebih tepat dibilang tidak ada pengalaman mereka akhirnya berhasil melakukan pertunjukan pertamanya, walau mungkin penampilan itu sangat jauh dari kata sempurna. Namun dari penampilan mereka itu akhirnya terbentuk satu tim yang utuh, karena beberapa orang akhirnya bergabung dengan mereka. Satu tim yang terdiri dari 16 laki-laki dengan latar belakang berbeda-beda dan dengan tujuan yang berbeda-beda. Selain itu merekapun akhirnya mendapatkan pelatih.
Banyak hal terjadi selama mereka menjadi tim yang melakukan cheerleading mulai dari nol. Satu sama lain dari mereka saling memberikan semangat tetapi tak jarang terjadi perdebatan. Masalah-masalah dalam diri mereka masing-masing pun tak terelakkan menjadi penyebab timbulnya masalah dalam tim.
Tetapi seiring berjalannya waktu dan dengan adanya ritual terakhir dari pelatih akhirnya mereka bisa terus maju untuk dapat memberikan penampilan terbaik di Turnamen Nasional.
***
Membaca novel ini awalnya terasa aneh. Bukan hanya tentang cheerleading yang beranggotakan laki-laki, keanehan pertama buatku adalah masalah nama. Karena tidak begitu familier dengan nama-nama orang Jepang, awalnya aku membayangkan bahwa Haruki ini adalah seorang perempuan, :) sedangkan kakaknya Haruko adalah seorang laki-laki. Ah, ternyata terbalik.
Selain itu, ya… tentang cheerleading yang beranggotakan laki-laki semua. Keanehan adalah dari tutur kata atau sikap anggotanya yang menurutku kurang bisa memuat aku membayangkan mereka adalah laki-laki. Seperti Saku yang mengagumi Kazuya dan sikapnya (lagi-lagi menurutku) seperti seorang gadis berhadapan dengan idolanya. :)
Dibalik keanehan yang aku rasakan, selebihnya menurutku cukup menarik dan memberikan banyak pembelajaran tersendiri. Seperti ketika kita memberi dukungan atau mungkin motivasi pada seseorang mungkin tanpa sadar ternyata kita justru membuat orang tersebut merasa lebih terpuruk, sama halnya yang dilakukan oleh Ichiro. Atau melihat semangat dan kemauan dari Toono, yang menjadikan kekurangannya sebagai kekuatan, walau mungkin dalam perjalanannya rasa minder masih suka ia tunjukkan.
Awalnya memang yang digambarkan adalah persahabatan antara Haruki dengan Kazuya, tetapi seiring berkembangnya klub cheerleading mereka dan bertambahnya tokoh maka persahabatan itu bisa dikatakan juga makin berkembang. Walau memang kedekatan antara Haruki dan Kazuya berbeda dengan yang lainnya. Hal menarik tentang persahabatan Haruki dan Kazuya adalah sedekat apapun persahabatan mereka tetap ada hal-hal yang tidak bisa diungkapkan. Bukankah itu sama halnya yang sering terjadi dalam dunia nyata, kadang ada bagian dari orang yang kita rasa begitu kita kenal begitu asing.
Menarik melihat sisi persahabatan antara laki-laki dalam buku ini, yang mungkin sangat jarang ada dalam novel lain.
Kemudian untuk terjemahan, dari tiga J-Lit terbitan Haru yang aku baca, novel ini yang menurut aku paling enak terjemahannya dibandingkan yang lainnya.
Beberapa quotes yang aku suka :
- Segila apa pun sebuah ide, dunia takkan berubah bila kita tidak mewujudkannya.
- Kata sukses yang datang sebelum usaha itu hanya ada dalam kamus.
- Manusia akan memperoleh kebahagiaan setelah berhasil melalui penderitaan.
- Orang yang merendahkan orang lain itu sebenarnya lebih lemah daripada orang yang direndahkannya.
4 / 5 bintang untuk para laki-laki yang tidak kenal menyerah dan berusaha.
No comments:
Post a Comment