Tuesday, December 3, 2013

The Invention of Hugo Cabret




Judul : The Invention of Hugo Cabret
Penulis : Brian Selznick
Alih Bahasa : Dhewiberta
Penerbit : Mizan Fantasi
Tebal : 534 Halaman

Sinopsis :

Kehadirannya bagaikan hantu. Hugo menyelinap dari satu bilik ke bilik lain, menyusuri lorong tak terlihat, dan mengendap-endap di bawah temaram lampu stasiun kota. Tak seorang pun tahu, Hugo menyembunyikan sebuah rahasia besar warisan mendiang ayahnya, satu-satunya pengikat dirinya dengan masa lalu sekaligus masa depan. Namun, semua berubah ketika dia berjumpa seorang pria tua berwajah muram yang selalu berusaha menguak rahasia besar Hugo. Apa hubungan antara pria tua itu dengan rahasia Hugo?

The Invention of Hugo Cabret, sebuah sajian unik yang bukan hanya memukau pembaca lewat jalinan kisah mengagumkan, tetapi juga menghibur lewat goresan ilustrasi yang matang dan kaya makna. Bertutur tentang rahasia yang hilang dan kekuatan mimpi, karya spektakuler ini layak untuk disimak.

***
Tertarik untuk baca buku ini sebenarnya sudah cukup lama, awal buku ini terbit, tetapi saat akan membeli di toko buku ada satu buku yang terbuka, melongok isi dan harganya, akhirnya mengurungkan diri untuk membawa buku ini kekasir. Waktu itu saya berpikir, waduuuh kok lebih banyak gambarnya dari pada tulisannya ya… seperti komik tapi ilustrasinya berbeda dengan komik. Karena tidak pernah membeli dan membaca buku seperti ini akhirnya buku ini saya letakkan kembali di rak.

Sampai beberapa waktu sempat melupakan buku ini, walau tetap buku ini nangkring di shelf wishlist di GoddReads. Hingga akhirnya beberapa minggu lalu, saat jalan-jalan ke salah satu Mall untuk cari buku anak-anak dan menemukan buku ini ada di rak obral dengan harga 25.000, alhamdulillah pas ada uangnya, jadi buku inipun ikut ke kasir bersama buku buat anak-anakku.

Setelah baca bukunya, awalnya masih bingung tetapi setelah seperempat bagian buku akhirnya bisa mengikuti ceritanya dan rasanya penasaran kalau mau meletakkan buku ini sejenak. Suka, dengan isi ceritanya, dengan ilustrasinya, dengan hal-hal menegangkan dan penuh tanda tanya yang membuat saya selalu menebak mau dibawa kemana cerita ini. Penuh kejutan, karena semua tebakan saya bisa dibilang melesat. :)

Hugo, seorang anak berumur 12 tahun, sebatang kara.  Ayahnya meninggal terjebak di sebuah museum yang terbakar, hingga akhirnya ia diasuh oleh pamannya yang tinggal di stasiun dan bekerja sebagai ‘Penjaga Waktu’. Saat akhirnya pamannya menghilang, Hugo pun menggantikan posisi pamannya sebagai ‘Penjaga Waktu’ dan hal itu ia lakukan tanpa sepengetahuan orang-orang bahwa pamannya telah pergi, jadi ia tetap bisa ditempat pamannya.


Hugo yang awalnya berniat meninggalkan stasiun ketika pamannya tak kunjung kembali, mengurungkan niatnya saat ia akhirnya menemukan kembali benda yang menjadi penghubungnya dengan masa lalu, dengan kenangan bersama ayahnya. Autonom, yang tanpa sengaja ia temukan diruntuhan museum tempat ayahnya meninggal. Sembari menjadi "penjaga waktu" sedikit demi sedikit ia mulai memperbaiki autonom yang ia temukan. Tetapi untuk memperbaiki autonom itu iamemerlukan alat dan bahan-bahan. Karena ia tidak memiliki uang, akhirnya ia mencuri mainan di sebuah toko di stasiun.

Saat tengah mengambil sebuah mainan, ia tertangkap oleh pemilik toko itu. Dan dari situlah petualangan Hugo dimulai. Bagaimana buku peninggalan ayahnya yang berisi tentang detail autonom itu disita oleh pemilik toko mainan, hingga akhirnya mengungkap "pesan" apa yang disampaikan oleh autonom. 

Seru! Terlebih dengan gambar yang begitu hidup dan benar-benar menjadi satu kesatuan dengan ceritanya. Ilustrasi itu tidak hanya menggambarkan apa yang telah dituliskan, tetapi ia juga ikut bercerita.

Ada satu bagian cerita yang aku suka. 

"Apakah kau memperhatikan bahwa setiap mesin dibuat dengan alasan tertentu?" tanya Hugo kepada Isabelle. "Ada yang dibuat untuk membuatmu tertawa, seperti tikus ini, atau untuk menunjukkanmu waktu, seperti jam, atau membuatmu keheranan, seperti autonom itu. Mungkin itu sebabnya mesin yang rusak selalu membuatku sedih karena ia tidak dapat melakukan yang seharusnya."
...
"Mungkin orang juga begitu," Hugo melanjutkan. "Jika kau kehilangan tujuanmu... rasanya seperti mesin rusak." - hal. 384

"... Kamu tahu, tidak pernah ada bagian yang berlebih dalam sebuah mesin. Jumlah dan jenis setiap bagiannya tepat seperti yang mereka butuhkan. Jadi kupikir, jika seluruh dunia ini adalah mesin yang besar, aku berada disini untuk tujuan tertentu. Dan itu berarti, kamu berada di sini juga untuk tujuan tertentu." - hal. 388

4/5 bintang untuk ketekunan hugo untuk menguak semua yang ada dibalik autonom itu. :)

No comments:

Post a Comment