Judul : Dear Friend with Love
Penulis : Nurilla Iryani
Penerbit : Stiletto Book
Tebal : 146 Halaman
ISBN : 478 602 7572 7 2
Sinopsis :
Katanya, A Guy and A Girl can’t be just friends. Benarkah? How about Karin and Rama?
Karin.
Delapan tahun! Itu bukan waktu yang sebentar untuk menunggu. Tapi yang aku dapat selama ini justru semua cerita saat kamu jatuh cinta dengan puluhan wanita lain di luat sana.Puluhan wanita yang selalu berakhir membuatmu kecewa. Rama, sadarkah kamu, wanita yang nggak akan pernah mengecewakanmu justru berada di dekatmu selama ini. Aku. Sahabatmu, tolol!
Rama.
Satu di antara seribu alasan kenapa gue nyaman bersahabat dengan Karin adalah ketidakwarasannnya membuat gue tetap waras di tengah gilanya kehidupan Jakarta. Ya, dia adalah teman adu tolol favorit gue. Oh iya, gue punya satu lagi alasan : dia cantik banget, man! Nggak malu-maluin buat diajak ke pesta kawinan kalau gue kebetulan sedang jomblo. Paket komplit!
***
Dari judul juga sinopsis, pasti sudah bisa ditebak akan bagaimana cerita dari buku ini. Dua sahabat denganbeda gender, dan akhirnya salah satu dari mereka menyimpan rasa lebih untuk sahabatnya. Dalam cerita kali ini, Karin lah yang mencintai Rama.
Nah, entah karena terlalu lama bersahabat, atau karena tingkat kepekaan Rama sudah mencapai titik minus, dia sama sekali nggak menyadari cinta Karin.
Beberapa kali putus dengan pacarnya, alasannya adalah Karin. Setiap perempuan yang menjadi kekasih Rama selalu cemburu pada Karin, tetapi Rama pun akhirnya memutuskan hubungan dengan perempuan-perempuan itu dan lebih memilik Karin, sahabatnya. Hingga akhirnya iabertemu dengan seorang model, Cicit, yang menurut Rama berbeda dengan model-model lain yang pernah menjadi kekasihnya.
Awalnya semua berjalan lancar, bahkan Cicit dan Karin pun bisa dikatakan akur. Cicit tak pernah protes masalah persahabatan Rama dan Karin, sampai akhirnya Rama memutuskan melamar Cicit. Dan dari sinilah semua masalah bermula.
Oia, saat Rama mulai mempersiapkan pernikahannya dengan Cicit, Karin juga dijodohkan dengan seorang laki-laki, Adam.
Masalahnya adalah saat mereka harus memilih. Rama harus memilih antara Cicit atau Karin, dan Karinpun harus memilih antara Rama dan Adam.
Siapa yang akhirnya mereka pilih?
Kocak! Itu yang akan didapati saat membaca novel ini. Memang cerita yang disajikan sudah begitu jamak, sahabat jadi cinta, tetapi gayapenulisannya sedikit berbeda dan itu yang menjadi point plus untuk novel ini.
Tidak terlalu tebal, bahkan untuk ukuran novel saat ini bisa dikatakan tipis. Tetapi semuanya disajikan passs.:)
Dengan menggunakan POV orang pertama dari 2 tokoh utama, Rama dan Karin, membuat pembaca bisa mengetahui apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh kedua tokoh tersebut.Bagaimana Karin selalu menahan rasa sakit hatinya, atau Rama yang begitu narsis.
Selain itu, endingnya, sedikit meleset dari tebakan, ngena dan aku suka banget.
Beberapa kalimat yang aku suka dalam buku ini :
Jealousy is an ugly thing. It makes you hate someone that you barely know. And to make it worst, you’re the one who gets hurt, not that ‘someone’. –hal. 15
Sometimes, we forgive someone just because we still want him/her in our life. – hal. 72
There is one question you always wanna ask, but you decide to keep it to yourself, just because you’re afraid you can’t handle the answer. – hal. 87
3 / 5 bintang untuk pilihan jempolan di akhir cerita!
No comments:
Post a Comment