Thursday, December 12, 2013

Always With Me



Judul : Always With Me
Penulis : Hyun Go Wun
Penerjemah : Putu Pramania Adnyana
Penerbit : Haru
Tebal : 428 Halaman
ISBN : 978 602 7742 23 9


Sinopsis :

KISAH LELAKI YANG SANGAT PERCAYA PADA ‘TAKDIR’, DAN WANITA YANG MENGANGGAP SEMUA KEJADIAN HANYA ‘KEBETULAN SEMATA’.

Chae Song Hwa, Cinderella Bertubuh Besar
“Dasar lelaki cabul! Awas saja kalau kau tertangkap tanganku lagi.”

Lelaki itu sungguh arogan. Ia menganggap bahwa seluruh wanita di Korea Selatan harus menyukainya. Selain itu, ia juga punya kebiasaan berbicara banmal kepada para pasiennya seenaknya. Ia bahkan dengan beraninya memanggilku ‘ajumma’, mentang-mentang ia dokter pengobatan tradisional. Entah apa yang terjadi padanya, setelah selama ini bersikap tak sopan padaku, kini tiba-tiba saja lelaki itu tak hentinya memintaku menjadi kekasihnya.
Mencurigakan! Pasti ada sesuatu yang busuk di balik semua sikapnya itu.

Yoon Sang Yup, Romeo yang Kurang Ajar
“Pasti nanti kau akan menyesal. Sudahlah, tidak usah banyak alasan. Ayo, berpacaran denganku!”

Setiap pagi wanita itu selalu tertidur di dalam kereta dengan bau alkohol yang tercium kuat dari tubuhnya. Tidak hanya itu, bahkan air liurnya sampai menetes-netes. Benar-benar ‘suguhan’ sebelum bekerja yang tidak menyenangkan. Namun entah sejak kapan, wanita bernama Song Hwa ini mulai membuatku tersenyum.


Akan tetapi, ketika aku mengajaknya berpacaran, mengapa ia malah menjawabnya dengan permainan gunting-batu-kertas? Aneh. Apa yang sebenarnya ada di dalam kepala wanita itu?


***

Cerita berawal dari seorang gadis yang "menyamakan" dirinya dengan Cinderella, karena ia telah ditinggal pergi untuk selamanya oleh ibunya, dan kemudian ayahnya menikah lagi dengan seorang perempuan yangtelah memiliki dua orang anak. Yup, seperti Cinderella kaaaan...tapi kisah hidupnya tentu berbeda dengan cerita yang ada didongengitu. Walau hubungannya dengan kedua saudara tirinya tidak bisa dibilang rukun tetapi tentunya ia bisa dikatakan lebih beruntung dibandingkan dengan Cinderella. :)

Kisahnya yang berbeda dari dongeng Cinderella bukan hanya hubungan dengan ibu dan saudara tirinya, tapi juga tentang urusan cinta. Layaknya Cinderella, ia bertemu dengan pangeran berkuda putihnya, tetapi bukan karena sepatunya yang tertinggal tetapi jejak yang ia tinggalkan adalah karena kecerobohannya yang tertidur didalam kereta. :)

Gadis ini bernama Chae Song Wa dan pangeran berkuda putihnya adalah Yoon Sang Yup.

Benarkan pertemuan mereka adalah takdir seperti yang di yakinin Sang Yup, atau hanya sekedar kebetulan seperti yang dipikirkan oleh Song Hwa?

Takdir ataukah kebetulan, semua mengalir begitu saja serta ada kejutan-kejutan kecil yang  membuat segalanya tidaklah mudah.  Sebuah komitmen, kejujuran, kepercayaan dan cinta yang mereka coba jalani, yakini dan pegang teguh satu sama lain membuat cerita ini susah untuk ditinggalkan begitu saja. Walau bagi saya awalnya ceritanya kesannya berjalan begitu lambat, tetapi rintangan yang mereka temui membuat semua menjadi lebih menarik.

Tidak ada yang mengatakan bahwa berkomitmen itu akan mudah, akan selalu bahagia. Karena luka itu bukan hanya ketika orang yang kita sayangi menyakiti kita, tetapi ketika kita tak dapat melakukan apa-apa untuk mempertahankan cinta kita dan itu berakhir dengan menyaksikan orang yang kita cintai terluka. #bukancurcol :p

Awalnya merasa cerita tentang Sang Yup dan  Song Hwa ini seperti cerita kebanyakan, dimana ada yang dijodohkan kemudian menolak kemudian mulai berulah dengan mencari pasangan lain yangbisa menghentikan perjodohan, selain itu perbedaan 'kasta' rasanyasudah begitu jamak. Tetapi ternyata ada yang berbeda dengan cerita satu ini. Tentang takdir, kebetulan dan pilihan.

Sukaaaaa banget ketika pertanyaan tentang "batu gunting kertas" yang ada disinopsis itu terjawab! Mau tau ada apa dibalik "batu gunting kertas"? Baca selengkapnya aja buku ini, seruuuuu tapi juga manissss....

Beberapa kalimat yang aku suka di buku ini :

"Bertemu dengan seseorang yang bisa diajak bicara tanpa henti memang merupakan hal yang membahagiakan. Akan tetapi, menurutku, bertemu dengan seseorangyang sangat nyaman meskipun tidak berkata apa-apa itu adalah anugrah. " - halaman 175

"Cinta itu bagai kotak pandora yang menyimpan kegilaan di balik setiap bisikan manis dan rasa berdebar-debar yang menyenangkan." - halaman 240

Song Hwa saat itu lupa bahwa cinta pun memerlukan suatu usaha, bahwa ada saatnya seseorang harus menunjukkan yang terbaik bagi seseorang yang ia cintai. - halaman  255

4,5 / 5 Bintang untuk perjalanan Song Hwa dan Sang Yup, mereka yang memilih takdirnya sendiri

3 comments:

  1. Like !!!! aku jadi penasaran.. tp,.... hehe,lagi 'kanker' ... aliass kantong kering ... ;)

    ReplyDelete
  2. 4,5 ? jadi kakak lbh dukung novel ini drpd 4r? tp kok di googleread 4R ratingnya lbh tinggi? :/

    ReplyDelete