Wednesday, January 29, 2014

Silang Hati


Judul : Silang Hati
Penulis : Sanie B. Kuncoro & Widyawati Oktavia
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 324 Halaman
ISBN : 978 979 780 479 4

Sinopsis :
Bagaimana caraku menatapmu, memandangmu lurus-lurus tanpa rasa bersalah? Karena setiap kali aku berhadap-hadapan denganmu, berusaha bereaksi atas senyuman tulusmu, aku seketika menundukkan kepala. Saat melihatmu, aku melihat dirinya.

Cinta memang bukan sesuatu yang bisa dipermainkan, dan sayangnya, aku baru menyadari ketika benar-benar terperosok ke dalamnya. Seperti pasir isap, sulit untukku keluar dari segitiga ini. Ada tiga sisi di cinta ini, ada tiga perasaan yang tengah dipertaruhkan.

Tak seharusnya ini terjadi, aku tahu itu. Tapi, kau dan dia bagaikan air dan udara-bagaimana bisa aku memilih hidup dengan salah satunya saja?

***
Dua cerita yang sebenarnya saling lepas, hanya terhubung dari dua tokoh yang memiliki hubungan pertemanan. Teman lama yang bertemu kembali saat mendaki. Kemudian ceritanya saling lepas. Oia, ceritanya memiliki tema sama, saat tokoh utama berusaha untuk move on ternyata orang di masa lalu tak bisa lepas begitu saja.

Sanie, bercerita tentang Rajesh – Lotus – Magnolia. Rajesh yang berpisah dengan Magnolia, dan akhirnya mengenal Lotus si Gadis Korek Api. Lotus yang suka menyendiri dan seakan menghindar dari keramaian menarik perhatian bagi Rajesh, terutama setelah mereka sebelumnya berinteraksi secara tak sengaja disebuah halte saat hujan. Tetapi, tiba-tiba Magnolia, Magni, yang awalnya memutuskan Rajesh datang kembali. Hadirnya Magni memang sebagai penghalang tersendiri bagi Rajesh, tetapi juga menjadi pembuka cerita tentang Lotus dan tentang sisi Magni yang tak disangka oleh Rajesh.

Sedangkan Widyawati, bercerita tentang Rubina yang nekat ikut dalam pendakian Gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat demi dapat bersama orang yang disukainya, Aria. Tetapi perjalanannya yang awalnya membuat bersemangat serta hatinya selalu berbunga tidak demikian saat akhirnya mencapai pucak dan ia harus menerima kenyataan yang tidak pernah diprediksikannya.

~.~

Gaya bercerita Sanie yang cukup puitis, dengan narasi-narasi yang indah, entah kenapa aku merasakan sedikit kekakuan saat memasuki percakapan.

Ceritanya sendiri menarik, karena menyuguhkan banyak kejutan. Awalnya memang cukup bertanya-tanya alasan Rajesh dan Magni berpisah, tetapi setelah terbuka semuanya cukup mengejutkan juga.

Aku kurang suka dengan karakter Magni, terkesan cerdas tapi diakhir kok buatku terkesan lebih ke licik. :( Entah karena usianya yang bisa dikatakan belia, atau karena terlalu sering mendapatkan pujian, terlebih saat ia dengan rasa tak bersalah menceritakan tentang Lotus. Benar-benar diberi kejutan! :D

Sedang untuk kisah Rubina dan Aria, ah keduanya seperti sama-sama tak tahu apa yang dimau. Rubina yang awalnya hendak menjauh tetapi kemudian memutuskan untuk kembali meraih cintanya, tetapi kemudian menghilang saat kenyataan tidak sesuai dengan angannya. Tetapi karena disajikan dengan berbeda jadi kisah tarik ulur ini tidak terasa membosankan. Aku suka dengan cerita saat-saat mereka melakukan pendakian, dan saat mereka duduk berdua menanti bintang jatuh.

Ada satu rangkai kalimat yang aku suka.

Kadang, satu-dua keping kenangan terkecil pun menjadi sesuatu yang sangat berharga – membuat kita merasa bahwa jalan kita pernah bersilangan pada masa lalu. Bukan hanya dua orang asing yang kebetulan bertemu dalam sebuah persimpangan.

3,5 (4 di GR) / 5 Bintang

No comments:

Post a Comment