Sunday, January 12, 2014

Truth or Dare


Judul : Truth or Dare
Penulis : Winna Efendi & Yoana Dianika
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 302 Halaman
ISBN : 978 979 780 566 1

Sinopsis :

LONG TIME NO SEE

Suaramu seperti embusan udara segar saat terdengar di gagang telepon. Apa kabarmu, Teman? Semoga waktu memperlakukanmu dengan baik. Oh ya, tentu saja aku juga kangen padamu. Bahkan sampai detik ini, kau selalu ada di speed dial handphone-ku—dan juga hatiku.


MISS YOU LIKE CRAZY
Banyak yang ingin aku ceritakan padamu saat bertemu nanti. Tentang teriknya matahari, tentang indahnya rembulan. Tentang ceritaku yang terjadi di antaranya.



WISH YOU WERE HERE
Tahukah kamu, sampai kau kembali lagi, akan selalu ada dua kursi di teras rumahku? Dan setiap sore, aku duduk di sana, membaca buku dan menunggu. Aku ingin, saat kau datang nanti, akulah orang yang pertama kali kau temui. Yang berlari ke arahmu sambil memekik senang.



Menjadi orang pertama yang akan memberimu pelukan selamat datang....


***

Gagas Duet kali ini tipenya sama dengan Bittersweet Love dan Fly to the Sky.

Karya Winna mengambil sudut pandang Alice, seorang gadis yang pendiam, bisa dikatakan menerima segala cemooh yang ditujukan padanya tanpa berani untuk melawan. Dia merasa menjadi gadis yang tidak memiliki kemampuan apa-apa sampai suatu ketika akhirnya menjadi dekat dan bersahabat dengan Catherine. Awalnya Alice memang tak memiliki sahabat, dan ketika ia diejek oleh teman-teman sekelasnya Catherine-lah yang membelanya, dan sejak itu mereka bersahabat. Hingga akhirnya hadirlah Julian, siswa pertukaran pelajar yang akhirnya bergabung dengan mereka sejak mereka menjadi kelompok dalam mengerjakan tugas sejarah. Dan dimulailah petualangan mereka.

Sedang Yoana, bercerita dari sudut pandang Catherine, seorang gadis yang jika digambarkan kepribadiannya begitu bertolak belakang dengan Alice. Tetapi Catherine dapat melihat keistimewaan dibalik kelemahan dan kekurangan Alice. Mereka berdua seakan saling melengkapi satu sama lain. Truth or Dare adalah permainan yang biasa mereka mainkan, dan sesuai dengan sifatnya Alice selalu memilih truth sedang Catherine selalu memilih dare.

~.~

Cerita tentang persahabatan dua orang gadis yang bertolak belakang satu sama lain, hingga hadirnya seorang laki-laki diantara mereka. Kehadiran laki-laki itu tidak sert merta membuat hubungan mereka renggang, karena ada yang "bersedia mengalah". Hanya karena satu kejadian akhirnya merusak semua yang telah tertata rapi.

Klise, yup...bisa dikatakan ceritanya memang klise, tetapi karena dikemas dalam bentuk GagasDuet jadinya membuat penasaran akan bagaimana ceritanya. Mungkin aku lebih senang cerita dari sudut pandang Alice, seakan benar-benar diajak untuk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Alice, tentang bagaimana akhirnya ia bersahabat dengan Catherine, tentang bagaimana hadirnya Julian, hingga tentang bagaimana ia merasakan kehilangan kedua sahabatnya.

Mungkin karena cerita dari sudut pandang Catherine seakan hanya mengulang cerita yang bisa dibilang sudah banyak yang diceritakan dari sudut pandang Alice rasanya jadi agak membosankan dan bertele-tele. Terlebih lagi dengan prologue-nya yang langsung menceritakan bagian akhir. Awal membaca prologue-nya aku kira akan melanjutkan cerita, tetapi ternyata alurnya mundur, kembali kecerita awal hanya dari sudut pandang berbeda. 

Belum lagi, ada bagian di mana cerita dari sudut pandang Alice dan Catherine yang berbeda. Seperti bagaimana saat Catherine menyelamatkan Alice yang diejek oleh teman-teman sekelasnya. Dari sudut pandang Alice, ia mengikuti Catherine yang langsung pergi setelah menyelamatkannya dan bagaimana  Catherine sempat membentaknya. Sedang dari sudut Catherine, ia pergi karena aksinya diketahui guru dan ia dipanggil keruangan guru, dan setelah keluar dari ruangan itu barulah ia berbicara dengan Alice.

Satu hal lagi, tentang Julian dengan saat "terbawa suasana"-nya rasanya nggak banget, terlebih lagi di cerita tersebut Julian digambarkan nyaris errrrr too good to be true ;)) hingga akhirnya ia melakukan kesalahan sepele dengan alasan yang ah...

Beberapa kalimat yang aku suka :

Jangan terlalu merisaukan masa lalu. Kau akan melewatkan hal-hal menarik jika hanya meratapi masa lalumu. Masa lalu ada untuk dipelajari, bukan untuk diratapi. - hal 290

Hitung yang sudah kau punya, jangan menghitung yang tidak kau punya. Dengan begitu, kau akan lebih berhati-hati dalam bertindak. - hal 290 

2,5 (3 di GR) / 5 untuk ide brilian Alice membuat film dokumenter dan membuat semuanya jadi fun #eh

1 comment:

  1. novel ini bisa dimasukkan ke Winna Efendi’s Book Reading Challenge 2014 loh... ;)
    http://luckty.wordpress.com/2014/01/04/winna-efendis-book-reading-challenge-2014/

    ReplyDelete