Sunday, February 9, 2014

Spasi




Judul : Spasi
Penulis : Ello Aris
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 204 Halaman
ISBN : 978 979 780 678 1
Sinopsis :

Cinta itu membingungkan

Aku tidak pernah mengira akan jatuh cinta kepada sosok dingin seperti kamu. Namun, semakin aku menyangkal, rasa itu malah semakin kuat. Dengan sikap manismu yang angin-anginan, kamu mengombang-ambingkan perasaanku seperti ombak.

Akal sehatku tahu harus melangkah ke mana.
Lalu, apa yang mesti kulakukan bila hati malah menunjuk arah sebaliknya?

***
Cerita tentang Denta, seorang gadis asal Banten dan harus pindah ke Ambon. Awalnya ia merasa tidak betah tinggal di Ambon, namun ketika akhirnya ia menemukan kesibukannya yang juga bagian dari hobbynya ia merasa Ambon adalah tempat yang tepat untuknya, terlebih untuk melupakan seseorang.

Terlebih lagi ketika ia mengenal Malabi, seorang lelaki yang bisa dikatakan bertolak belakang dengannya. Tetapi justru itulah yang membuatnya tertarik pada Malabi.Hingga akhirnya mereka jadian, dan Denta berusaha menerima Malabi apaadanya.

Tetapi, tiba-tiba Sarka lelaki dari masa lalu Denta hadir kembali dan membuatnya harus memilih. Ternyata tidak hanya Sarka tetapi juga ada Taro, lelaki lain yang ternyata juga menyukai Denta, yang mengungkapkan cintanya disaat yang bisa dikatakan kurang tepat.

~.~

Cukup kaget saat mendapati ternyata ini temanya teenlit, ah… GagasMedia sebaiknya diberikan keterangan deh dibukunya ini teenlit atau semacam metropop. Walau mungkin buat aku nggak masalah membaca teenlit cuman kadang merasa terjebak aja, karena kemarin-kemarin baca bukuGagasDuet  sepertinya cuman cerita dari Vabyo yang teenlit kadang mood baca lagi ke buku yang sejenis.

Tapi nggak apa sih, karena buku ini bisa dikategorikan tipis sih jadi bisa cepet selesai. Hehe.

Yang aku suka dari buku ini adalah penggambaran daerahnya, ah… jadi pengen ke Ambon menikmati icecream di pinggir pantai Losari. Kemudian masih diselipkan bahasa-bahasa daerah Ambon, jadi bener-bener seperti diajak ke Ambon!

Tentang kisah cintanya sendiri mungkin bisa dibilang standart. Sedikit jengah dengan cara Denta membanding-bandingkan kekasihnya, walau memang tidak dilakukan secara langsung sih ya, hanya sebatas pemikiran.

Agak nggak suka dengan segala kebetulan Denta dengan Taro, ya… kalaupun mau dibuat kebetulan tapi lebih enak kalau dibuat mengalir dan tidak diungkap secara gamblang.Awalnya malah curiga beberapa pertemuan Denta dengan Taro sudah direncankan oleh Taro, tapi ternyata tidak.

Tapi secara keseluruhan ceritanya menarik. Aku membacanya dalam beberapa jam saja, yang bisa dikatakan jarang bisa terjadi sih.

Jempol dua, untuk penulis yang berusaha menghadirkan keunikan Ambon dalam cerita ini.

3,5 (4 di GR) / 5 untuk kejutan diakhir cerita yang cukup menarik.

No comments:

Post a Comment